BOLASPORT.COM - Bek timnas Thailand, Theerathon Bunmathan mengakui secara sengaja bahwa ia bermain kasar sepanjang Piala AFF 2020, termasuk aksinya menampar Egy Maulana Vikri di final Piala AFF 2020.
Piala AFF 2020 sudah berlalu hampir satu bulan, namun euforianya masih terasa hingga kini.
Baru-baru ini, bek timnas Thailand Theerathon Bunmathan mengakui bahwa dirinya sengaja bermain kasar di Piala AFF 2020.
Thailand memang keluar sebagai juara Piala AFF 2020 setelah mengalahkan Indonesia dengan agregat 6-2 di partai final.
Salah satu bek timnas Thailand, Theerathon Bunmathan mendapat kecaman karena dinilai mudah marah selama membela timnas Thailand di Piala AFF 2020.
Theerathon memang terbilang bermain keras di Piala AFF 2020.
Statistik menunjukkan hal tersebut, bahwa ia mengoleksi 3 kartu kuning dalam 5 laga.
Theerathon bahkan sempat absen di final leg pertama melawan timnas Indonesia karena akumulasi kartu kuning.
Kemudian saat ia kembali bertanding di laga leg kedua final melawan Indonesia, Theerathon kembali memperoleh kartu kuning.
Saat itu, pemain timnas Indonesia Egy Maulana Vikri sedang melakukan serangan balik.
Pada menit ke-90+3, Theerathon dan Egy terlibat duel memperebutkan bola.
Egy yang berlari tiba-tiba mendapatkan tamparan di wajah dari Theerathon.
Baca Juga: 3 Faktor Tim Nasional di Asia Tenggara Merekrut Pelatih dari Korea Selatan
Wasit pun akhirnya memberikan hadiah kartu kuning untuk Theerathon atas aksinya itu.
Itu adalah salah satu aksi kasar Theerathon selama Piala AFF 2020.
Ternyata, eks pemain klub Liga Jepang Yokohama F Marinos itu punya pembelaan sendiri.
Menurut Theerathon, ia memang sengaja bermain kasar di Piala AFF 2020.
Hal ini dikarenakan beberapa pemain lawan juga bermain keras saat berduel dengannya.
Sehingga aksinya itu hanya untuk membalas aksi keras yang dilakukan lawan.
"Saya telah bermain di J-League 1 selama empat tahun tetapi saya tidak pernah frustrasi atau terluka seperti ketika saya pergi ke Piala AFF," kata Theerathon dilansir BolaSport.com dari laman twitter @TL_Central.
Baca Juga: 5 Pemain Positif COVID-19 Kini Sembuh, Arema FC Harap Vaksin Booster
Theerathon isn’t afraid to voice his opinions. pic.twitter.com/7jacDVzNvv
— Thai League Central (@TL_Central) January 22, 2022
"Di Jepang, mereka hanya fokus pada sepak bola."
"Di Piala AFF, ketika mereka tahu itu Thailand, mereka bertujuan untuk menendang anda."
"Tindakan saya hanyalah jawaban untuk sering ditendang," tambah Theerathon dilansir BolaSport.com dari Zing News.
Di samping aksi kerasnya di lapangan, Theerathon juga sempat terlibat perseteruan dengan pelatih Vietnam Park Hang-seo pasca-laga semifinal.
Hal ini terjadi saat para pemain Thailand lewat di depan bench Vietnam untuk menghampiri suporternya di tribune.
Media Thailand Siam Sport menyatakan jika Park Hang-seo tiba-tiba saja menghampiri Theerathon Bunmatan untuk menyatakan ketidakpuasannya.
Beruntung keributan tak menjalar, karena pelatih Thailand, Alexandre "Mano" Polking melerai keduanya.
"Setelah pertandingan, saya tidak secara aktif mencarinya (Theerathon Bunmathan)," kata Park Hang-seo.
"Tim Thailand melewati area tersebut, di depan kami untuk merayakannya."
"Saya baru saja mengatakan kepada Theerathon Bunmathan untuk tidak melakukan itu mulai sekarang," imbuhnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | twitter.com, Siamsport.co.th., Zingnews.vn |
Komentar