Pada Oktober tahun lalu Fury mengemas 30 juta dolar AS (Rp 420 miliar) sementara Wilder mendapat bagian 20 juta dolar (Rp 280 miliar).
Tidak mengherankan apabila Ngannou protes dan bermain-main dengan gagasan bertinju melawan Fury yang menjanjikan bayaran lebih besar.
"Beri tahu saya bahwa gaji petarung UFC bukan sebuah masalah,” tulis Andreas Hale di Twitter.
Polemik mengenai bayaran petarung di UFC menguat dalam beberapa tahun belakangan.
Baca Juga: Jawaban Rekan Israel Adesanya usai Ditantang Dewa Perang Rebut Gelar Kelas Terbang UFC
Salah satunya adalah masalah pembagian hasil di mana UFC hanya menyisihkan sekitar 20 persen untuk bayaran petarung dari pendapatan event.
Presiden UFC, Dana White, mempunyai pembelaan mengenai masalah ini
White berdalih bahwa UFC menaungi lebih banyak petarung tetapi memberi bayaran yang lebih tinggi daripada petinju dengan rekam jejak yang sama.
Pria berkepala plontos tersebut pun menantang balik pihak yang memberinya kritik untuk memulai bisnis MMA sendiri.
Baca Juga: Disabung dengan Makhachev, Dariush Punya Alasan untuk Tak Gentar
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | bjpenn.com |
Komentar