Dalam pidatonya, Infantino mengatakan bahwa pemain terbaik dan sebagian besar sumber daya untuk sepak bola dunia berbasis di Eropa.
Baca Juga: Karena Satu Sosok Ini, Mbappe Jagokan Italia ketimbang Portugal Lolos Piala Dunia 2022
Dengan demikian, Piala Dunia dua tahunan akan memberi pemain lebih banyak kesempatan secara global, dan lebih banyak negara kesempatan untuk menjadi tuan rumah.
Pernyataan Infantino itu kemudian mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Tony Burnett, pemimpin organisasi anti-rasialisme sepak bola Kick It Out.
Burnett menilai bahwa opini Infantino tidak bisa diterima.
"FIFA adalah organisasi yang menghasilkan keuntungan multi-miliar. Mereka sudah memiliki dana untuk diinvestasikan dalam menciptakan dan menginspirasi peluang bagi orang-orang yang kurang beruntung di seluruh dunia," kata Burnett, dikutip BolaSport.com dari The Independent.
"Sama sekali tidak dapat diterima untuk menyarankan bahwa Piala Dunia dua tahunan, yang sebagian besar dibentuk untuk mendorong keuntungan lebih lanjut bagi FIFA, bisa menjadi solusi bagi para migran yang mempertaruhkan hidup mereka, terkadang melarikan diri dari negara-negara yang dilanda perang, untuk mencari kehidupan yang lebih baik," ujarnya lagi.
Reuters melaporkan bahwa Infantino mengatakan komentarnya telah disalahartikan.
Baca Juga: Kata Bonucci, Cristiano Ronaldo Tahu Akan Menderita Kalau Portugal Bertemu Italia
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Reuters, ESPN, insider, Independet |
Komentar