Namun, penyerang kelahiran Laguna Larga tersebut gagal menunjukkan kualitas terbaiknya ketika ditempatkan di belakang penyerang tengah lainnya.
Perbedaan kekuatan para bek Liga Inggris jelas jauh berbeda dengan para pemain Liga Italia.
Adaptasi Dybala di Inggris bisa jadi bakal tidak mudah sama sekali.
Baca Juga: RESMI - AC Milan Datangkan Wonderkid Serbia, Pewaris Nomor Punggung Kaka
Namun, La Joya bisa bermain sebagai penyerang palsu dan bekerja di bawah dua pelatih terbaik di dunia, seperti Jurgen Klopp atau Pep Guardiola.
Juergen Klopp dan Pep Guardiola dapat membantu Dybala menemukan kembali keterampilan sebagai false nine yang tampaknya telah hilang.
Di Liverpool, Klopp terbukti mampu mengubah sosok Roberto Firmino yang sejatinya berposisi sebagai gelandang serang menjadi false nine yang ditakuti lawan.
Sementara itu, Guardiola sudah lebih dahulu mempraktekkan formula false nine ketika menjadi juru taktik Barcelona dengan memakai Lionel Messi dan Cesc Fabregas.
Di Man City, Guardiola memainkan peran tersebut kembali dalam diri Raheem Sterling, Ferran Torres, dan Phil Foden.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | football-italia.net, Transfermarkt.com |
Komentar