Momen hengkangnya Roberto Baggio pada tahun yang dimaksud tetap dikenang sebagai salah satu transfer paling kontroversial.
Baca Juga: Rekrut Dusan Vlahovic, Juventus Langsung Dapat 1 Pemain Setara dengan 4 Penyerang Tersubur
Kasus ini selalu mengemuka sebagai salah satu pemicu rivalitas pahit kedua tim saban kali bertanding.
Setelah lima tahun di Fiorentina, Baggio pindah dengan status pemain termahal dunia zaman itu di kala publik Artemio Franchi sedang sayang-sayangnya.
Toh, Baggio tak bisa berbuat banyak dan mesti rela menerima cap pembelot.
Presiden Fiorentina kala itu, Flavio Pontello, harus menjual pemain bintang demi menyelamatkan kondisi keuangan klub yang berdarah-darah.
Karena alasan ini, sebelum Baggio, La Viola terpaksa melego jagoannya secara bertahap, yaitu Daniel Passarella (ke Inter Milan), serta Giovanni Galli dan Daniele Massaro (AC Milan).
???????? Roberto Baggio nos tempos de Fiorentina. pic.twitter.com/4xCkkGNHdf
— Futografia FC (@futografia) January 23, 2022
Jadilah Baggio sumber pemasukan paling realistis agar klub bisa membangun ulang skuad dari uang hasil penjualannya.
Terlepas dari dampak kerusuhan dan letupan emosi membabi-buta pendukung La Viola terhadap situasi itu, Baggio berhasil meningkatkan level setelah pindah ke Juve.
Dia mencapai prestasi secara profesional dengan raihan gelar Piala UEFA, Liga Italia, dan Piala Italia. Sesuatu yang tidak ia raih di Fiorentina.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttomercatoweb, Transfermarkt.com |
Komentar