"Ketika saya melihat potensi motor ini, sebagai pembalap saya pikir ini tidak adil," kata Joan Mir kepada Speedweek.com, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Delapan motor memang bukan setengah dari susunan pembalap, tapi hampir (seluruhnya)."
"Jika kita berkaca bahwa ada enam pabrikan yang terdaftar, menurut saya situasi ini cukup anomali," sambungnya.
Mir secara khusus mengkhawatirkan ancaman pasukan Ducati pada sesi kualifikasi yang masih menjadi titik lemah Suzuki dalam beberapa musim terakhir.
Baca Juga: Miguel Oliveira dan Brad Binder Dibebani Target Khusus pada MotoGP 2022
Sebab, posisi start yang ideal turut menentukan kans kemenangan, terutama bagi Suzuki yang tidak mengandalkan tenaga mesin untuk menyalip.
"Kualifikasi akan menjadi lebih krusial bagi kami," kata pemenang dua gelar juara dunia tersebut.
"Tidak hanya lebih sulit untuk mendapatkan kemenangan, tetapi juga untuk menembus Q2."
"Menyalip adalah hal terburuk pada tahun lalu. Ketika saya mencoba melewati pembalap Ducati, ban depan saya sering menjadi terlalu panas," tutup Mir.
Baca Juga: Perusak Rekor Marc Marquez Tak Takut Tekanan Tinggi di MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |