Akmal Marhali menyanyangkan pengelola Liga 1 yaitu PT. LIB dan PSSI yang tidak memberlakukan protokol kesehatan secara ketat terhadap semua tim peserta.
Baca Juga: Timnas Indonesia Resmi Masuk Pot 3, Tak Akan Segrup dengan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2023
Banyak pemain menurutnya ketahuan hilir mudik keluar dari hotel untuk makan di warung atau restoran bersama kolega sesama pemain.
"Sejak Seri 2 sistem bubble to bubble kendur ditegakkan. Para pemain bebas keluar hotel dan makan di warung/restauran bersama kolega. Banyak orang hilir mudik masuk ke hotel. Ini sungguh disayangkan," kata Akmal Marhali.
Dia juga mengingatkan bahwa selama berjalannya seri keempat, PT. LIB juga tidak memperhitungkan kemungkinan hilir mudik para pemain.
Mengingat status Bali yang merupakan daerah wisata di Indonesia, membuat para pemain punya kesempatan untuk curi-curi kesempatan.
Menurut Akmal, tidak ada pengawasan dan pemantauan agar para pemain dan tim pelatih tidak tertular Covid-19.
Hal ini mengingat penambahan masif kasus harian Covid-19 di Bali minggu ini.
Pernyataan ini bercermin dari postingan beberapa pemain di akun Instagram pribadinya di tempat-tempat wisata di Pulau Dewata.
"Apalagi, saat Seri 4 di Bali. Semua bablas. Para pemain bebas jalan-jalan ke tempat umum. Padahal, pemerintah sudah mengingatkan soal penyebaran Omicron yang meningkat. Di Bali misalnya, sudah 325 kasus perhari," tutur dia.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar