“Cedera seperti ini sulit ditangani karena para dokter tidak bisa memprediksi evolusi yang ditimbulkannya,” ujar Ferret seperti dilansir BolaSport.com dari Le Parisien.
“Masalah utama pada cedera ini adalah konfigurasi antarotot betis,” kata Ferret menambahkan.
Menurut Ferret, otot betis Ramos sudah menua seiring dengan karier sang pemain yang selalu berada di level atas dalam 19 musim.
Otot-otot ini melemahkan kerja betis dan membuat Ramos rawan cedera.
Sindrom betis tua membuat penderita kehilangan fleksibilitas dalam menggerakkan otot.
Baca Juga: Setengah Lusin Pemain Cuma Numpang di Real Madrid, Siapa Pantas Dibuang?
Dengan kondisi yang seperti ini, tidak heran jika Ramos akan dipaksa pensiun lebih dini.
Andai kembali bermain, Ramos diyakini justru akan mudah terkena cedera.
Meski kini menjadi pemain ringkih, Ramos tetap akan dikenang sebagai salah satu bek tengah paling sukses.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | leparisien.fr |
Komentar