"Gelar juara bertahan bukan tekanan atau beban ekstra berat karena saya sudah mencapai impian yang saya inginkan sejak kanak-kanak," tutur Quartararo, dilansir dari Crash.
"Sebagian besar pembalap tidak dapat mencapainya, jadi saya merasa itu lebih seperti motivasi tambahan karena saya pernah merasakan sensasi memenangi gelar dan menginginkannya lagi."
"Tentu saja, setiap pembalap mempunyai tekanan, tapi saya tidak merasa seseorang memiliki tekanan lebih atau tidak."
"Buat saya tahun ini sungguh baru. Saya memulai tanpa gelar dan tak perlu mempertahankannya, saya hanya perlu memenangkannya. Itu saja."
Baca Juga: Rider Muda Kepincut Gabung Yamaha, Bukti Pamor Valentino Rossi Tergusur Si Iblis?
Quartararo juga berbicara soal kembalinya Marc Marquez (Repsol Honda) pasca-pulih dari masalah penglihatan.
Partisipasi Marquez dalam MotoGP berarti besar karena dia masih dianggap sebagai acuan utama berkat dominasinya dalam satu dekade terakhir.
Bahkan muncul suara sumbang ketika pembalap lain memenangi gelar hanya ketika Marquez tidak berada dalam kondisi terbaik.
Quartararo cuek. Kondisi Marquez kemarin tak membuatnya lebih bangga atau kurang puas dengan gelarnya. Namun, dia menyambut baik kembalinya sang jawara.
Baca Juga: Bagnaia Bongkar Rival Utama pada MotoGP 2022, Quartararo atau Marquez?
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar