Dari total 15 pemain, Laskar Padjajaran terpaksa memainkan lima pemain yang sejatinya masih dibekap cedera.
Berkaca dari kejadian itu, Aji Santoso berharap ada evaluasi dari pemangku kebijakan sepak bola Indonesia, dalam hal ini PSSI dan PT LIB.
Menurut Aji Santoso, pemaksaan pertandingan dengan skuad seadanya sudah termasuk mencederai asas keadilan dalam berkompetisi.
"Ini masukan tetapi digunakan atau tidak, silahkan saja. Saya hanya memberi masukan sebagai pelaku langsung di lapangan," kata Aji Santoso dinukil BolaSport.com dari Kompas.com.
"Menurut saya itu apabila ada tim yg kena maksimal lima pemain positif itu harus ditunda. Kenapa? karena satu kita menjaga kualitas kompetisi dengan beberapa pemain yang tidak bermain pasti kualitas permainan akan turun. Pasti akan ada berbeda ketika ada tim yang benar-benar komplit," kata dia.
"Faktor kualitas kompetisi supaya terjaga karena tidak adanya pemain-pemain inti pasti berbeda. Yang kedua faktor keadilan jadi menurut saya faktor penting. Saya merasakan sekali betapa susahnya mengatur taktik dan strategi ketika pemain kami tidak lengkap."
"Itu pun terjadi ketika Persikabo melawan Bali United. Dengan tidak adanya pemain 9-10 dipaksakan untuk main akhirnya Persikabo menjadi bulan-bulanan."
"Ini menurut saya tidak fair karena ada 1 sisi pemain tim lain komplet, satu sisi ada pemain tim lain pincang," jelas Aji.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | kompas |
Komentar