BOLASPORT.COM - Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, menilai harusnya tes PCR mandiri oleh Persebaya bisa dikomunikasikan dengan PT LIB agar bisa dipertanggung jawabkan.
Hasil tes PCR Persebaya sempat menjadi perdebatan.
Pasalnya beberapa pemain tim Bajul Ijo dinyatakan positif lewat hasil tes yang dilakukan PT LIB.
Namun, Persebaya mendapatkan hasil berbeda saat mereka melakukan tes PCR mandiri.
Sebelumnya PT LIB melakukan tes PCR pada Sabtu (5/2/2022) sore dan hasilnya keluar pada Minggu pagi (6/2/2022).
Padahal hasil tes PCR oleh PT LIB menjadi dasar penentuan pemain yang bisa berlaga pada laga Liga 1 2021-2022.
Sementara Persebaya melakukan tes pada Minggu siang sebelum laga melawan Persipura.
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno akhirnya memberikan komentarnya.
Dia menjelasan jika hasil tes PCR yang dilakukan Sabtu sore dan keluar hasilnya pada Minggu pagi adalah acuan untuk pertandingan saat melawan Persipura.
“Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid-19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial."
"Nama-nama yang positif itu pun tidak kami izinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura. Mereka juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya."
“Pada prinsipnya, PCR mandiri bagian dari penerapan prokes yang ketat oleh setiap klub. PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma,” kata Sudjarno pada rilis yang diterima BolaSport.com.
Baca Juga: Adama Traore Lakoni Debut seperti Binatang Buas, Xavi Hernandez Puas
Sudjarno menegaskan jika 19 pemain yang terindikasi terpapar covid-19 tidak diijinkan bermain pada laga tersebut.
Hal ini merujuk pada regulasi Liga 1 2021-2022 pada pasal 52 yang berisi tentang hasil tes covid.
“Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid-19 sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test Antigen."
"Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya,” beber Sudjarno.
Untuk kasus Persebaya, harusnya tim bisa berkoordinasi dengan PT LIB atau satgas terkait.
Sehingga hasil dari tes mandiri bisa dipertanggung jawabkan secara bersama antara klub dan PT LIB.
“Sebelumnya ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya. Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar."
"Pada beberapa nama, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif. Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya,” urainya.
Baca Juga: Sah Jadi Pencetak Gol Tertua Barcelona, Dani Alves: Usia Hanya Sekadar Angka
Hal ini juga bisa berpengaruh kepada pemain yang bertanding karena penentuan line up bisa berubah hingga 90 menit sebelum pertandingan.
“Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan. Tentu, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan kami dan sudah kami cek eligibilitasnya."
"Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah official PCR kami,” tutup Sudjarno.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar