Bagnaia senang karena dia tak cuma cepat dalam satu lap saja tetapi konsisten dalam simulasi lomba alias long run.
Saking percaya dirinya, Bagnaia yakin bisa mengincar kemenangan kalau harus balapan di Sepang kemarin.
"Paling penting adalah ritme. Jika kami harus berlomba, saya bisa berjuang untuk posisi teratas," kata Bagnaia.
"Kami baru dua hari mencoba motor baru Ducati dan levelnya sudah sangat mirip dengan motor yang lama."
Baca Juga: Meraih Gelar Juara Itu Tidak Mudah, Ducati Beri Peringatan untuk Francesco Bagnaia
Ducati musim lalu dianggap memiliki motor terbaik karena pembalap mereka membukukan catatan podium, kemenangan, dan pole position paling banyak.
Sukses membangun motor yang apik tak menghentikan pabrikan asal Borgo Panigale tersebut untuk berinovasi.
Motor Desmosedici GP22 menjadi salah satu primadona setelah diketahui memiliki fitur pengatur ketinggian suspensi yang baru di roda depan.
Perangkat ini sudah dipakai Ducati sejak akhir 2018. Awalnya hanya mengatur suspensi belakang demi meningkatkan akselerasi saat start dan keluar dari tikungan.
Baca Juga: Agar Makin Pede, Murid Valentino Rossi Rayu Ducati Perpanjang Kontraknya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar