Priandhi dan Webb menjelaskan bahwa faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan di luar lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton) dan bagian sisi dalam lintasan (pembangunan jalan, pembangunan fasilitas penonton).
Hal ini yang menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Debu ini jatuh pada permukaan lintasan dan masuk kedalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan.
Kondisi debu yang sangat banyak selama dua bulan, dan juga lintasan tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak WSBK hingga sesi tes pramusim menyebabkan banyaknya debu yang beterbangan saat dilewati kendaraan MotoGP.
Baca Juga: Penyesalan Fabio Quartararo pada Hari Pertama Tes Pramusim MotoGP Mandalika
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MGPA |
Komentar