Menurut dr Nanang Tri Wahyudi Sp Ko, penyelesaian terbaik adalah penambahan venue untuk seri keempat.
Penambahan venue bertujuan memberikan waktu bagi panitia untuk membersihkan stadion secara keseluruhan.
Baca Juga: Jelang Hadapi Persija, Persebaya Siap Jaga Gerakan Sang Mantan Makan Konate
“Ya, idealnya memang tidak main hanya di tiga stadion. Bisa ditambah venue lain, mungkin sudah saatnya kembali ke Jawa,” ujar dokter lulusan Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dikutip dari Kompas.com.
Menurut Nanang, penambahan venue akan memberikan waktu untuk sterilisasi menyeluruh.
Sebab, selama ini sterilisasi belum difokuskan pada sterilisasi udara, padahal udara jadi sumber utama penularan.
Baca Juga: Absennya Timnas U-23 Indonesia di Piala AFF U-23 2022 Untungkan Malaysia
“Musim pandemi ini idealnya diberi jeda bila ada 2 pertandingan. Minimal ada jeda 24 jam setelah ruangan disterilkan,” ujarnya.
“Sterilisasi ruangan tidak cukup hanya menyemprot permukaan, tapi juga membersihkan udara dari virus.”
“Ruang ganti di stadion tidak ada sirkulasi udara yang bagus, tidak ada exhaust untuk mengeluarkan udara yang ada, jadi udaranya muter-muter terus, sebagaimana layaknya ruang tertutup, viral loadnya jadi tinggi sekali,” pungkasnya.
Baca Juga: 3 Pemain Timnas U-23 Indonesia Sudah Kembali ke Persebaya Usai Batal Terbang ke Piala AFF U-23 2022
Saat ini, Liga 1 2021-22 seri keempat hanya menggunakan tiga venue sebagai tempat pelaksanaan pertandingan.
Ada Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Stadion Kompyang Sujana dan Stadion I Gusti Ngurah Rai di Denpasar.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar