BOLASPORT.COM - Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mengkritik format tes pramusim tiga hari di Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia, yang dinilai terlalu lama. Namun, dia bisa tersenyum setelah evolusi RS-GP22-nya.
Aprilia menutup pramusim MotoGP dengan positif. Aleix Espargaro berada di posisi ke-4 dalam hasil gabungan tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
Aleix Espargaro lebih lambat 0,3 detik dari adiknya, Pol Espargaro (Repsol Honda). Banyak topik diskusi bagi pembalap Spanyol yang mengendarai RS-GP22 itu. Dimulai dengan kontroversi yang tak terhindarkan terkait kondisi lintasan dan metode uji IRTA (Asosiasi Tim Balap Internasional).
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Beregu Asia 2022 - Lanny/Jesita Pastikan Indonesia Menang 3-1 atas Hong Kong
Espargaro menjadi salah satu pembalap yang kritis selama tes pramusim di Sirkuit Mandalika dengan suhu aspal 60 derajat celcius, kelembaban 80 persen, hujan, dan debu dari lokasi konstruksi di sekitar sirkuit.
Pada hari pertama tes pramusim di Sirkuit Mandalika, panitia harus mengibarkan bendera merah untuk membersihkan aspal.
"Saya datang ke sini bukan untuk membersihkan trek. Tidak masuk akal untuk menjalani tes tiga hari di trek yang sama. Kami adalah pembalap, tetapi tidak dengan mobil," kata Espargaro dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.
"Akan lebih masuk akal untuk mencoba di berbagai sirkuit, mungkin dua hari dan bukan tiga hari. Pada hari ketiga, Anda mencoba untuk mengeluarkan yang terbaik dari motor, tetapi Anda sudah sangat lelah," ucap Espargaro.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Beregu Asia 2022 - Putri KW Bawa Indonesia Kembali Unggul atas Hong Kong
Bagi Aleix Espargaro, berat badan yang semakin rendah tidak mempengaruhi ketahanan tubuh pembalap.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar