BOLASPORT.COM - Penampilan Andritany Ardhiyasa dibawah mistar benar-benar cemerlang sepanjang Liga 1 musim ini, namun hal itu juga mencerminkan ada lubang besar di jantung pertahanan Persija Jakarta.
Persija Jakarta boleh saja berhasil menahan imbang Persebaya Surabaya di pekan ke-25 Liga 1 musim 2021/22 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (14/2/2022).
Namun hasil satu poin itu bisa dikatakan berkat penampilan cemerlang Andritany Ardhiyasa dibawah mistar gawang Persija.
Pada pertandingan tersebut, Andritany mencatatkan 13 penyelamatan, tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan Liga 1.
Andritany juga punya koleksi penyelamatan terbanyak di BRI Liga 1 musim ini dengan catatan 82 kali.
Penampilan cemerlang penjaga gawang yang pernah jadi andalan Tim Nasional Indonesia pada tahun 2018-2019 itu membuka lebar-lebar mata Persija tentang masalah di lini pertahanan mereka.
Baca Juga: Presiden AFF Ucap Penyesalan Setelah Indonesia dan Myanmar Mundur dari Piala AFF U-23 2022
Lini pertahanan Persija Jakarta saat ini bisa dikatakan dihuni oleh para veteran dan para pemain yang kurang jam terbang.
Persija Jakarta masih dihuni oleh para veteran seperti Otavio Dutra (38 tahun), Maman Abdurrahman (39 tahun), Marco Motta (35 tahun), dan Ismed Sofyan (42 tahun).
Lebih mirisnya, tiga nama pertama sudah mencatatkan lebih dari 1000 menit bermain di Liga 1 musim ini, meski Marco Motta masih menunjukkan kelasnya sebagai pemain yang pernah tampil di Serie A Italia, namun dalam beberapa pertandingan ia sering dibuat patah pinggang oleh para penyerang cepat di Liga 1.
Baca Juga: Terus Diserang Persita, Gol Menit Akhir Carlos Fortes Bawa Arema FC Unggul di Babak Pertama
Jika salah satu dari ketiganya absen, hanya pos bek kanan yang bisa dikatakan aman, karena punya sosok Rio Fahmi yang tampil cemerlang saat dipercaya bermain.
Di pos bek tengah, Persija hanya menyisakan sosok Ryuji Utomo dan Ikhwan Ciptady sebagai cadangan. Performa keduanya sebagai pemain baru juga masih inkonsisten dan sering melakukan kesalahan-kesalahan elementer.
Jika Ryuji dan Ciptady tidak hadir, Persija menurunkan para darah muda yang baru saja debut di kompetisi profesional (Muhammad Ferarri dan Rangga Widiansyah), tentu dengan menit pemain yang sangat terbatas.
Baca Juga: Mess Hilgers Dihujat Akibat Batal Naturalisasi, PSSI Ingatkan Warganet Indonesia
Di sektor bek kiri, Persija belum menemukan sosok yang konsisten mengisi posisi tersebut setelah performa Rezaldi Hehanusa masih belum kembali dari cidera tendon achilles.
Persija akhirnya menurunkan Novri Setiawan, Rangga Widiansyah, Samuel Cristianson secara bergantian. Bahkan di babak kedua lawan Persebaya, Rio Fahmi tampil di pos bek kiri.
Di pos double pivot, Persija juga masih bergantung dengan sosok veteran Toni Sucipto (36 tahun) sebagai duet dari Rohit Chand.
Baca Juga: Hasani Abdulgani Segera Temui Shin Tae-yong Bahas Terkait Tijjani Reijnders
Jika keduanya hilang Persija bakal memainkan Syahrian Abimanyu atau Makan Konate yang sebenarnya punya karakter lebih menyerang, sehingga lini tengah Persija gampang sekali dieliminasi oleh lawan yang punya serangan cepat.
Tak mengherankan jika akhirnya Persija Jakarta hanya mengandalkan Andritany di lini pertahanan.
Hal ini sangatlah berbeda saat Persija Jakarta jadi juara Liga 1 musim 2018.
Baca Juga: Samsul Arif Anggap Persebaya Gagal Menang atas Persija Setelah Dihukum Kesalahan Sendiri
Saat itu, Persija Jakarta punya Ismed Sofyan dan Rezaldi Hehanusa sebagai bek sayap modern yang bisa menyisir lebar lapangan sendirian.
Di pos bek tengah, Persija juga punya Jaimerson dan Maman Abdurrahman yang tampil konsisten dan berkali-kali mencetak gol dari skema set-piece.
Sementara itu, Persija punya duet anti-tembus yang meringankan tugas empat bek di belakangnya yang diisi oleh Rohit Chand dan Sandi Sute.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Ciro Alves Bersinar Lewat Brace dan 1 Assist, Tira Persikabo Gulung PSM Makassar
Karena itulah, Ferdiansyah mengakui bahwa Persija butuh evaluasi besar di lini pertahanan musim ini dalam konferensi pers pasca-pertandingan lawan Persebaya.
"Terima kasih Andritany yang banyak sekali melakukan penyelamatan. Namun, itu memang tugasnya Andritany dan ini menjai catatan buat kami," ujar asisten pelatih Persija Jakarta, Ferdiansyah.
"Bahwa dengan banyaknya penyelamatan dari Andritany, berarti ada yang harus diperbaiki dalam bertahan. Makin banyak Andritany diserang, berarti banyak hal yang harus diperbaiki," jelasnya.
Dengan masalah pertahanan yang akut di tubuh Persija ini, sudah memakan korban sosok Angelo Alessio yang dipecat dari kursi pelatih.
Sementara di bursa transfer kedua Liga 1 musim ini, Persija tak punya pilihan untuk merekrut bek berkualitas, selain menambah kedalaman dengan bek-bek yang belum terbukti kualitasnya di Liga 1.
Kembalinya Ryuji Utomo dari peminjamannya di Penang bulan Januari juga belum mengobati masalah pertahanan di tubuh Persija.
Patut ditunggu, setidaknya hingga musim ini berakhir, dimana posisi akhir Persija Jakarta di papan klasemen Liga 1?
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com, lapangbola.com |
Komentar