"Kekurangan kita adalah sejak WSBK bulan November, jadi setelah itu tidak dipakai dua bulan," kata Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, dalam konferensi pers virtual yang dihadiri BolaSport.com, Rabu (16/2/2022).
"Ditambah lagi debu ekstra banyak dari depan sisi pembangunan jalan, kemudian di dalam ada pembangunan jalan juga, ada pembangunan tribun,".
"Semua debu ini selama dua bulan ini numpuk di dalam lintasan masuk ke sela-sela agregat itu yang menyebabkan debu," ujarnya.
Pendapat ini barangkali kontradiksi dengan anggapan bahwa barang akan lebih bersih jika jarang dipakai.
Baca Juga: Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika Segera Dikerjakan, Material Aspal Dijamin Sesuai Standar
Namun, Race Direction MotoGP, Mike Webb, membeberkan bahwa debu justru akan terangkat dengan sendirinya jika dilalui kendaraan.
Logikanya, komponen aerodinamika pada kendaraan akan 'menyedot' partikel debu keluar dari lintasan.
Pembalap MotoGP pun memilih opsi memutari lintasan sebanyak 20 kali saat menentukan solusi kotornya Sirkuit Mandalika saat tes pramusim.
Cara ini dianggap lebih ideal daripada memakai kendaraan pembersih. Sebab, track jet truck juga menghilangkan jejak karet ban yang berguna menambah grip pada aspal.
Baca Juga: Pol Espargaro Jadikan Marc Marquez sebagai Acuan Pada MotoGP 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar