BOLASPORT.COM - Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam merupakan dua pemain Indonesia yang tampil di Liga Jepang dan Korea Selatan, namun apa perbedaan status kedua pemain di negeri tersebut?
Pratama Arhan baru saja didatangkan oleh klub kasta kedua Liga Jepang (J2 League), Tokyo Verdy.
Arhan jadi pemain Indonesia kelima yang tampil di Jepang, setelah Ricky Yakobi, Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, dan Ryu Nugraha.
Sementara itu, Asnawi Mangkualam sudah melakoni musim pertamanya di Korea Selatan, bersama klub K-League 2, Ansan Greeners.
Berbeda dengan Jepang, baru Asnawi Mangkualam pemain Indonesia pertama yang tampil di Korea Selatan.
Asnawi Mangkualam mampu membuktikan dirinya sebagai pemain inti di skuad Ansan Greeners di posisi bek kanan.
Baca Juga: Pelatih Persib Memuji Penampilan Persipura Layaknya Timnas Brazil
Karena performanya itulah, Asnawi mendapatkan perpanjangan kontrak bersama Ansan di musim ini.
Namun, pertanyaannya, status apa yang disandang pemain Indonesia jika datang ke Liga Jepang dan Korea Selatan?
Tentu saja, kedua liga tersebut punya pandangan yang cukup ketat soal pemain asing, karena kedua negara tersebut juga ingin mengejar ketertinggalan mereka dari raksasa sepakbola dari Eropa dan Amerika Latin.
Baca Juga: Bupati Blora Ingin Pratama Arhan Promosikan Kota Blora kepada Warga Jepang
Liga Jepang maupun Korea Selatan berkomitmen untuk mendongkrak prestasi Tim Nasional masing-masing.
Karena itu, mereka memberlakukan sejumlah pembatasan tertentu terkait pemain asing.
Dikutip dari situs resmi J-League, tim-tim tiga divisi teratas di Liga Jepang berhak mendaftarkan pemain asing tanpa batasan.
Baca Juga: Daftar 21 Pemain Arema FC Women untuk Turnamen di Turki dan Lawannya
Namun setiap tim hanya diperbolehkan mendaftarkan lima pemain di setiap pertandingan.
Batasan tersebut tidak mencakup mitra J-League di delapan negara, yaitu Thailand, Vietnam, Myanmar, Cambodia, Singapore, Indonesia, dan Malaysia.
Karena itu, Pratama Arhan dan pemain Indonesia lainnya punya status yang setara dengan para pemain yang berpaspor Jepang.
Baca Juga: Nilai Pasar Pratama Arhan Saat Capai Rp 5,65 Miliar, Masuk 10 Besar Pemain Termahal Tokyo Verdy
Sementara di K-League yang meliputi dua divisi (K-League 1 dan K-League 2), peraturannya cukup ketat, tim-tim di sana memberlakukan aturan 3+1+1.
Aturan 3+1 berarti 3 merupakan para pemain luar zona AFC, 1 pemain dari zona AFC, dan 1 lainnya dikhususkan untuk pemain Asia Tenggara.
Sampai hari ini, baru Ansan Greeners yang mau menggunakan kuota pemain Asia Tenggara di Korea Selatan.
Baca Juga: RESMI - Kim Pan-gon Diperkenalkan Bersama 4 Staf untuk Timnas Malaysia, Bakal Debut Maret 2022
Regulasi ini seharusnya jadi kesempatan bagi setiap pemain berbakat di Indonesia untuk mengambil satu langkah penting untuk tampil ke luar negeri bersama klub-klub Jepang dan Korea Selatan.
Berkaca dari banyaknya kesempatan bermain untuk Asnawi Mangkualam di musim pertama, tidak menutup kemungkinan bahwa klub-klub Liga Jepang atau Korea Selatan bakal memberi kesempatan serupa seperti di Liga Indonesia, tentu jika menampilkan performa yang bagus.
Sudah siap pemain-pemain sepakbola Indonesia?
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | J-League |
Komentar