Kerjasama ini meliputi kerjasama antar-kompetisi, kerjasama antar-klub, pertukaran pemain dan pelatih, hingga penyetaraan status dengan pemain berpaspor Jepang.
Di Asia Tenggara kerjasama ini diawali dari kerjasama J.League dengan Thai Premier League pada Februari 2012.
Sementara itu, untuk Indonesia sendiri perjanjian kerjasama itu ditandatangani pada 26 Januari 2014 antara J.League dengan PSSI di acara Kongres tahunan di Surabaya.
Baca Juga: Persija Jakarta Hadapi Persik Kediri, Syahrian Abimanyu Bicara Jujur soal Kekuatan Lawan
"Kerja sama ini menguntungkan karena bisa melakukan pertukaran pemain. Talenta-talenta Indonesia bisa bermain di J.League, begitu pun sebaliknya," kata Joko Driyono, Jumat (24/1/2014) dilansir dari Juara.net.
"Selain itu, juga menguntungkan dari segi pengembangan kompetisi, bisnis, dan pembinaan sepak bola Indonesia," sambungnya.
Sebagai bagian dari kerjasama, tiga pemain Indonesia telah melakukan trial di klub-klub Jepang pada musim 2014.
Andik Vermansah, Syakir Sulaiman, dan Irfan Bachdim melakukan trial di Ventforet Kofu.
Irfan Bachdim kemudian lolos dari trial dan bermain di J.League selama dua musim.
Pencapaian Bachdim kemudian disusul oleh Stefano Lilipaly, yang datang dari Erstee Divisie Belanda (Liga Kasta Kedua Belanda).
Berkat kerjasama itulah, status pemain Indonesia disetarakan dengan para pemain berpaspor Jepang lainnya di J.League.
Diharapkan Pratama Arhan bakal membuka gerbong kepindahan banyak talenta Indonesia ke Liga Jepang di masa depan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | New York Times, juara.net, jleague.jp |
Komentar