BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, menganalisis penyebab Romelu Lukaku bisa jago bareng Inter Milan, tapi melempem bersama Chelsea.
Romelu Lukaku dipulangkan Chelsea dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2021.
Kembali ke Chelsea, Romelu Lukaku membawa status sebagai juara Liga Italia 2020-2021 bersama Inter Milan.
Romelu Lukaku menjadi pilar andalan Inter Milan dalam meraih gelar di kompetisi terelite Negeri Piza itu.
Hal itu yang membuat Chelsea rela memboyong Romelu Lukaku dengan biaya fantastis, yakni 115 juta euro (sekitar Rp 1,86 triliun).
Baca Juga: Lukaku Tampil Buruk, Kesalahan Ada pada Rekan Setim dan Pelatih Chelsea
Namun, penampilan Lukaku dalam periode keduanya bersama The Blues masih belum memenuhi ekspektasi.
Sejauh ini, bomber asal Belgia tersebut baru mencetak 10 gol dan 2 assist dari 28 penampilan untuk The Blues di semua kompetisi.
Lukaku juga baru-baru ini mendapatkan sorotan lantaran menorehkan catatan terburuk dalam sejarah Premier League sejak musim 2003-2004.
Pasalnya, striker berusia 28 tahun ini hanya melakukan tujuh sentuhan dengan bola meski bermain penuh selama dua babak saat Chelsea menang 1-0 atas Crystal Palace dalam laga pekan ke-26 Liga Inggris 2021-2022 pada 19 Februari lalu.
Baca Juga: Dilarang Tertawa Gara-gara Romelu Lukaku Sedang Tampil Jelek
Statistik buruk Lukaku itu jelas menimbulkan tanda tanya, terutama setelah penampilan memukaunya bersama Inter Milan di Italia.
Lukaku berhasil mencatatkan 64 gol dan 17 assist dalam 95 penampilan untuk Inter sebelum mengamankan transfer ke Chelsea.
Mantan pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, pun mencoba menganalisis penyebab penampilan Lukaku di Chelsea berbanding terbalik dengan performanya di Inter.
Menurut Capello, Lukaku kesulitan di Chelsea karena tim tersebut tidak bermain dalam serangan balik seperti Inter asuhan Antonio Conte.
Baca Juga: Dear Chelsea, Begini Lho Caranya Maksimalkan Potensi Romelu Lukaku
Pria yang pernah berkarier di Italia bersama AC Milan, AS Roma, dan Juventus ini mengatakan bahwa Lukaku juga tidak bisa menandingi para bek Liga Inggris.
"Lukaku sangat cocok dengan gaya serangan balik (Antonio) Conte di Inter, karena ada banyak ruang, dia memiliki kekuatan fisik dan kecepatan yang memungkinkannya untuk meratakan pertahanan lawan di Serie A," tutur Capello, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Namun, Chelsea memainkan jenis sepak bola yang sangat berbeda dengan banyak umpan pendek dan Lukaku tidak memiliki ruang yang sama untuk bergerak."
"Dia juga menemukan bahwa di Inggris para bek memiliki fisik yang mirip dengannya dan lebih banyak bertahan."
"Lukaku merupakan pemain yang memiliki kekuatan dan ruang untuk berlari ke arah pemain bertahan dan membalikkan permainan," ujarnya mengakhiri.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | football italia |
Komentar