BOLASPORT.COM - Imbas dari invasi Rusia ke Ukraina, Manchester United terancam kehilangan sponsor dari maskapai Negeri Beruang Merah, Aeroflot.
Manchester United dikabarkan akan membatalkan kesepatakan kesponsoran dengan maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot.
Setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan bahwa Aeroflot dilarang beroperasi di Inggris sebagai bagian dari sanksi baru terhadap Rusia.
Seperti yang diketahui, pasukan Rusia telah melancarkan serangan ke Ukraina setelah berbulan-bulan membangun kekuatan militer di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.
Dilaporkan BolaSport.com dari Al-Jazeera, ledakan terdengar pada Rabu pagi (23/02/2022) waktu setempat di dekat ibukota Ukraina, Kyiv.
Berdasarkan penuturan Presiden Ukraina, Vladimir Zelenskyy, Rusia telah melakukan serangan terhadap infrastruktur militer dan perbatasan di wilayah Donbas.
Baca Juga: Manchester United Sekarang Bukanlah Manchester United yang Dikenal
Dinukil BolaSport.com dari Express, akibat eskalasi invasi Rusia ke Ukraina yang terus meningkat, Manchester United telah mengkonfirmasi bahwa mereka sedang meninjau ulang kesepakatan dengan Aeroflot.
Manchester United telah bermitra dengan maskapai Aeroflot sejak 2013.
Berkat kesepakatan kesponsoran antara Manchester United dengan Aeroflot, maskapai asal Rusia tersebut menjadi moda transportasi Setan Merah ketika melakukan perjalanan untuk pertandingan tandang.
Namun, saat bertandang ke Atletico Madrid, Setan Merah tidak menunggangi pesawat Aeroflot.
Baca Juga: Kalidou Koulibaly Jadi Bek Tengah yang Diinginkan Xavi Hernandez
Itu sebagai akibat dari sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia oleh pemerintah Inggris.
Saat ini, kesepakatan kesponsoran antara Aeroflot dengan Manchester United akan berakhir pada musim panas 2023.
The Russian national airline Aeroflot remains a Manchester United sponsor and the club are not commenting on the situation at the moment. pic.twitter.com/OG1m655vDk
— Sky Sports News (@SkySportsNews) February 24, 2022
Dengan CEO baru Manchester United, Richard Arnold, mengisyaratkan niatnya untuk tidak memperbarui kesepakatan.
Justru sebaliknya, Man United berniat mengakhiri kerja sama dengan Aeroflot 18 bulan lebih awal dari yang dijadwalkan.
Baca Juga: Nemanja Matic Lihat Masa Depan Man United dalam Diri Anthony Elanga
Dalam sejarahnya, Aeroflot didirikan pada tahun 1923 dan dimiliki oleh pemerintah Rusia dengan saham mencapai 51 persen.
Dengan pendapatan sebesar 5,8 triliun pounds atau sekitar 96 trilun rupiah pada tahun 2019, perusahaan ini memiliki posisi besar di industri penerbangan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Al Jazeera, Express |