BOLASPORT.COM - Nafas setiap klub sepak bola profesional terdiri dari tiga unsur. Pertama tentu saja suporter. Tanpa suporter, klub sepak bola pasti kesulitan untuk bertahan hidup. Suporter datang ke stadion dan membeli tiket yang nantinya akan berdampak positif untuk klubnya tersebut.
Kedua adalah sponsor. Seperti diketahui, setiap klub wajib mempunyai sponsor untuk menambah keuangan dan menjalankan roda kompetisi yang sangat panjang. Ketiga alias terakhir itu tentu saja penjualan merchandise resmi klub. Merchandise resmi klub menjadi nafas terakhir bagi klub untuk mendapatkan uang.
Dari ketiga macam itu sekarang ini dua diantaranya bisa hilang, terutama di persepakbolaan Indonesia. Keduanya adalah tiketing suporter yang datang ke stadion dan merchandise original klub. Ini semua tentu saja akibat pandemi Covid-19.
Klub Indonesia kesulitan untuk mendapatkan uang tambahan dari tiketing karena kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 digelar tanpa penonton. Lalu penjualan merchandise original klub juga tidak terlalu signifikan, terlebih saat kompetisi sepak bola Indonesia berhenti.
Perlu diketahui, Liga 1 2020 sempat berjalan tiga pekan, lalu ditunda hingga ada informasi lebih lanjut dari PSSI. Itu terjadi pada Maret 2020. Selang berapa bulan, PSSI memutuskan untuk menghentikan bergulirnya Liga 1 2020 akibat pandemi Covid-19.
Tidak adanya kompetisi membuat resah para penjual merchandise original klub salah satunya itu adalah Persija Store. Persija Store mulai terbit ketika Liga 1 2020 ingin dimulai. Skuad Persija Jakarta saat itu juga sangat fantastis dimana diperkuat oleh Evan Dimas, Osvaldo Haay, Marc Klok, Marco Motta, dan Otavio Dutra.
Baca Juga: Lima Hari Lagi Persija Official Store Akan Kembali Dibuka
Seperti yang dikatakan oleh Dicky Hartanto penanggung jawab penjualan Persija Store. Secara eksklusif kepada BolaSport.com, Diky Hartanto mengatakan ia berasal dari Juara salah satu apparel olahraga baru di Indonesia. Juara mulai bekerjasama dengan Persija Jakarta di akhir tahun 2019.
Semua hal pun sudah langsung disiapkan oleh Juara dan Persija Jakarta, termasuk membuat outlet store pertama di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Maret 2020. Kerjasama antara Juara dengan Persija Jakarta dilakukan karena market penjualan The Jakmania sangat besar hingga mencapai ratusan ribu orang. Belum lagi deretan artis ibukota yang juga fans Persija Jakarta.
Sudah tidak dihitung lagi bagaimana pendapatan yang akan didapatkan Persija Store saat itu. Sayangnya rencana matang yang sudah disiapkan harus pupus sudah akibat pandemi Covid-19. Persija Store pun tutup dan Liga 1 2020 juga berhenti.
Baca Juga: Baru 10 Hari Soft Launching, Persija Store Resmi Ditutup, Ada Apa?
"Pada saat outlet mau beroperasi, dua minggu kemudian pandemi Covid-19 dan kami harus tutup. Karyawan kami waktu itu ada 22 orang, begitu tidak bisa beroperasi ya kami rumahkan karyawannya karena tidak ada penjualan sampai Juni 2020."
"Sebenarnya saat itu Persija Jakarta sudah bermain dua kali melawan Bhayangkara FC dan Borneo FC, lalu trafik penjualannya sedang bagus tapi kami terpaksa tutup karena Covid-19 dan tidak ada kompetisi juga ya mau bagaimana lagi. Padahal penjualan kami ini tergantung dari kompetisi," kata Dicky Hartanto kepada BolaSport.com.
Dicky Hartanto juga bercerita sebenarnya Persija Store menjalin kerjasama dengan 35 outlet milik The Jakmania. Kerjasamanya itu untuk membantu menjualkan merchandise original di Persija Store ke 35 outlet The Jakmania, salah satunya jersey.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi The Jak, Persija Store Akhirnya Gelar Soft Launching
Kerjasama itu sudah disusun sangat rapi dan berjalan cukup singkat. Ya lagi-lagi karena pandemi Covid-19. Padahal saat itu, penjualan jersey original Persija Jakarta di outlet The Jakmania dan Persija Store sedang tinggi.
Kerjasama itu juga terjalin demi memajukan pendapatan outlet The Jakmania. Persija Store memang sudah ingin bersinergi demi sama-sama memajukan, bukan kedatangannya untuk mematikan pemasukan outlet The Jakmania.
"Kami sebenarnya sudah mempunyai plan untuk mau membuka Persija Store dimana-mana, tapi dalam perjalanannya waktu kami mendapatkan informasi bahwa The Jakmania sudah mempunyai kegiatan merchandise dari dulu, jauh sebelum adanya Juara."
Baca Juga: Tambah Bisnis Baru, Zalnando Ungkap Satu Cara Buka Usaha di Tengah Pandemi
"Ini yang kami tangkap dan Pengurus Pusat The Jakmania mengumpulkan beberapa outlet yang nantinya resmi menjadi outlet The Jakmania. Dan ternyata terkumpulah 35 outlet yang sesuai dengan kriteria," ucap Dicky Hartanto.
Dicky Hartanto menerangkan, Persija Store selalu bersikap adil kepada outlet The Jakmania terutama ketika membagikan jersey untuk dijual. Semua berjalan lancar, namun saat pandemi Covid-19 datang rontok semua.
Padahal penjualan outlet The Jakmania sangat berdampak positif untuk Persija Jakarta. Sebab, mereka menjual merchandise resmi Macan Kemayoran.
Baca Juga: Bambang Pamungkas Bongkar Persiapan Persija Jelang Lawan Persib
"Pandemi ini berpengaruh banget karena kami tidak bisa berbisnis. Sebelum pandemi outlet The Jakmania memesan tiga sampai empat jersey, tapi sekarang tidak sama sekali. Artinya bisnis mereka juga sedang susah," ucap Dicky Hartanto.
Sedikitnya penjualan di Persija Store membuat para investor bertanya-tanya. Meski begitu, kreatifitas tidak boleh hilang. Diputar otak untuk membuka penjualan online lewat beberapa market place dan website resmi. Dan ini mulai dilakukan saat BRI Liga 1 2021/2022 ingin dimulai.
Hadirnya BRI Liga 1 2021/2022 menghidupkan kembali nafas yang sempat terhenti bagi Persija Store. Penjualan kembali mulai meningkat meskipun masih belum sesuai target. Tapi setidaknya itu sudah cukup untuk Persija Store kembali beroperasi.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Gol Ciamik Risna Prahalabenta Sukses Bawa Persik Kediri Taklukan Arema FC
Dengan bergulirnya BRI Liga 1 2021/2022, Persija Store langsung melakukan beberapa terobosan. Salah satunya menggelar meet and greet para pemain Persija Jakarta. Itu dilakukan menyambut putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022 yang digelar di Bali.
Lima pemain baru Persija Jakarta didatangkan yakni Ichsan Kurniawan, Ahmad Bustomi, Ikhwan Ciptady, Makan Konate, dan Samuel Christianson. Acara meet and greet itu mengundang ratusan The Jakmania untuk datang ke Persija Store. Omset penjualan di Persija Store selama acara itu pun naik drastis.
"Acara meet and greet kemarin penjualannya meningkat 10 kali lipat dan yang datang waktu itu ada 180 orang. Banyak sekali The Jakmania yang datang dan ada juga membawa keluarganya. Penjualan jersey paling laku saat ini Makan Konate."
Baca Juga: Laga Diwarnai Insiden Adu Mulut, Rahmad Darmawan Bongkar Isi Ucapan Tuduhan dari Pelatih Persiraja
"Biasanya sehari-hari hanya tujuh orang saja yang datang, tapi pas acara meet and greet ini berbeda. Ya bisa dibilang selama BRI Liga 1 2021/2022 bergulir omset kami naik sekitar 40 persen," kata Dicky Hartanto.
Ribuan Jersey Anniversary The Jakmania Terjual di BRI Liga 1 2021/2022
Dampak positif juga dirasakan oleh outlet The Jakmania di BRI Liga 1 2021/2022. Ribuan jersey anniversary The Jakmania ke-24 tahun yang berlangsung pada BRI Liga 1 2021/2022 terjual. Menurut Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno, perlu ada momen khusus untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan.
Terlebih sejauh ini para outlet The Jakmania juga masih tiarap. Sebab, penjualannya belum maksimal.
Baca Juga: Diliriknya Talenta Muda Indonesia di Kancah Internasional Tak Lepas dari Andil BRI Liga 1
"Alhamdulillah untuk penjualan jersey anniversary The Jakmania. Ada sekitar ribuan jersey terjual dan ini berdampak positif untuk outlet The Jakmania. Tapi semua ini juga tergantung momennya dan kemasannya," kata Diky Soemarno kepada BolaSport.com.
Terkait kerjasama dengan Persija Store, Diky Soemarno mengatakan masih dilakukan. Hanya saja untuk saat ini belum maksimal karena situasi juga masih tidak stabil. Penjualan bisa maksimal apabila tergantung dengan kondisi Persija Jakarta sekarang ini.
"Penjualan outlet-outlet menurun drastis karena tidak ada pertandingan dan mereka mengalami ujian yang berat. Mungkin bisa berbeda kalau prestasi Persija Jakarta juga bagus atau di akhir musim nanti jadi juara," ucap Diky Soemarno.
Pandemi Covid-19 memang menjadi ujian bagi seluruh sektor perekonomian terutama penjualan di dunia sepak bola Indonesia. Meski begitu, akan ada secercah harapan yang bisa didapatkan dan patut disyukuri sejauh ini.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar