BOLASPORT.COM - Keputusan wasit Fariq Hitaba mengganjar kartu kuning Robert Rene Alberts saat laga Persib vs Persija sudah sesuai aturan.
Persib dan Persija saling bentrok pada laga pekan ke-28 Liga 1 2021 yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (1/3/2022).
Persib Bandung dipimpin Robert Rene Alberts keluar sebagai pemenangan dengan skor akhir 2-0.
Dwigol kemenangan Persib semuanya diborong oleh David da Silva (15' dan 84').
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Punya Momen Sial Sama Calon Pilar Timnas Indonesia
Akan tetapi, kemenangan Persib diwarnai cerita lucu soal kartu kuning yang diberikan kepada Robert Rene Alberts.
Juru taktik asal Belanda itu secara tidak terduga menerima kartu kuning dari wasit Fariq Hitaba pada menit ke-54.
Padahal, Robert sedang duduk sembari memperhatikan jalannya laga di bench pemain.
Ia tidak melakukan protes keras atau hal-hal tendensius yang memang patut diganjar hukuman.
Adapun kartu kuning kepada pelatih, umumnya diberikan wasit bila yang bersangkutan melakukan protes keras.
Baca Juga: Liga 1 2021-2022 - 4 Klub yang Telah Catatkan Kemenangan Terpanjang, Ada Persib dan Persebaya
Seusai laga, Robert mengaku sangat heran dengan keputusan kartu kuning terhadap dirinya.
"Saya masih tertawa mengenai hal itu. Seperti yang kita semua tahu penampilan wasit hari ini bukan yang terbaik," kata Alberts seusai laga melawan Persija.
Mantan pelatih PSM Makassar itu sempat mempertanyakan alasan wasit memberikan kartu kuning.
Robert menyebut jika Fariq Hitaba sebenarnya ingin menghukum pemain cadangan Persib yang dianggap melontarkan kata-kata negatif dari tribun.
Akan tetapi, karena Fariq tidak mengatahui identitas sang pemain, maka hukuman pun diberikan kepada Robert Rene Alberts.
View this post on Instagram
"Saya rasa orang yang duduk di tribun, di belakang (bench) kami melontarkan komentar mengenai beberapa keputusan wasit," ucap Alberts.
"Saya mendengar ada orang yang berkomentar dengan kata-kata bahasa Indonesia, lalu dia (wasit) berlari ke bench," imbuh dia.
"Lalu dia berkata 'karena pemain kamu yang ada di tribun meneriaki saya maka kamu mendapat kartu kuning'," tutur pelatih 67 tahun itu.
Bukan hanya Robert Alberts, tak sedikit warganet atau netizen yang juga mempertanyakan keputusan Fariq Hitaba.
Bahkan, pembahasan kartu kuning Robert sampai ramai dibicarakan di jagad media sosial.
Baca Juga: Selesai Urus Visa, Ketum PSSI Siap Lepas Pratama Arhan ke Jepang Pekan Ini
Melansir dari Kompas.com, keputusan Fariq Hitana sebenarnya sudah sesuai dengan aturan atau law of the game IFB.
Keputusan Fariq Hitaba tertuang dalam bab 12.3 law of the game IFAB tentang Disciplinary Action atau tindakan disiplin untuk pemain dan ofisial tim.
Kalimat dalam bab 12.3 law of the game IFAB yang membuat keputusan Fariq Hitaba menghukum Robert Alberts dengan kartu kuning sudah tepat adalah:
"Ketika terjadi pelanggaran dan pelakunya tidak dapat diidentifikasi, pelatih senior yang hadir di area teknis (bench pemain di pinggir lapangan) akan menerima sanksi atau hukuman"
Dikutip dari situs IFAB, aturan di atas mulai diterapkan sejak 2019.
Sebagai informasi, IFAB adalah akronim dari International Football Association Board.
IFAB adalah badan atau organisasi yang ditugaskan untuk membuat serta merevisi aturan sepak bola dunia.
Dengan demikian, wasit Fariq Hitaba sudah membuat keputusan tepat ketika menghukum Robert Rene Alberts dengan kartu kuning.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com, kompas |
Komentar