Dikabarkan Witsel berusaha memberi tahu dan memberi saran untuk bisa menekan lawan, tetapi Bellingham justru mengabaikan Witsel.
Aksi Bellingham ini banyak dinilai sebagai sebuah upaya memecah belah tim antara pemain muda dan pemain senior di Dortmund.
Baca Juga: Direktur PSG Beri Peringatan, Kylian Mbappe Belum Pasti Cabut Akhir Musim Ini
Namun, Marco Rose selaku pelatih Dortmund menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah masalah dan justru menganggap hal tersebut memiliki nilai positif bagi Bellingham.
“Dari mana Jude berasal, dia dari Inggris dan Anda mungkin berbicara sedikit lebih kasar dalam bahasa Inggris,” kata Rose, dilansir BolaSport.com dari Mirror.
“Itu bagian dari dirinya. Jude ingin memenangkan pertandingan, dia marah.”
“Itu bagian dari dirinya sebagai pemain dan sesuatu yang sebenarnya kami butuhkan lebih banyak lagi,” tutur Rose menambahkan.
Bellingham telah mendapatkan pengakuan atas keterampilan kepemimpinannya dari berbagai pihak.
Wonderkid asal Inggris tersebut tetap berada di belakang lapangan untuk waktu yang cukup lama untuk memuji pendukung perjalanan Dortmund.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Instagram, Mirror.co.uk |
Komentar