Espargaro tidak menampik agak kecewa karena efek slipstream saat disusul Bastianini di Tikungan 1 membuatnya kesulitan menghentikan motor.
Walau begitu, Espargaro tetap bersyukur. Lebih-lebih, Losail sebelumnya bukan sirkuit yang bersahabat baginya dan Honda.
Bisa menunjukkan potensinya, Espargaro memuji keberhasilan Honda mengembangkan motor RC213V baru yang jauh berbeda dibanding pendahulunya.
Espargaro pada akhir tahun lalu sempat membuat klaim bahwa dia bisa merasih hasil yang lebih baik daripada tiga rekan setim terakhir Marc Marquez.
Baca Juga: Moto3 Qatar 2022 - Capai Target, Mario Aji Senang dengan Debutnya
Sejak 2018, Marquez seolah berjuang sendirian. Dani Pedrosa yang pernah disebut sebagai salah satu alien di MotoGP melempem pada musim terakhirnya.
Jorge Lorenzo yang menjadi penerus juga tidak lebih baik. Juara dunia lima kali itu bahkan cuma bertahan setahun sebelum pensiun.
Adapun Alex Marquez yang bergabung pada 2020 sempat dua kali meraih podium. Hanya saja di luar kegemilangan itu performa Marquez kecil masih jauh dari ekspektasi.
"Saya sangat menghormati mereka. Jorge adalah pembalap hebat dan Dani juga. Begitu pula Alex yang kesulitan, tetapi dia seorang juara dunia," kata Espargaro, dilansir dari GPOne.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022- Raih Hasil Buruk, Quartararo Khawatir Tak Bisa Pertahankan Gelar Juara Dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | hondaracingcorporation.com, Motosan.es |
Komentar