BOLASPORT.COM - Bos Ducati, Davide Tardozzi telah meminta maaf kepada runner-up MotoGP 2021, Francesco Bagnaia setelah pembuka musim yang membawa bencana pada balapan Grand Prix (GP) Qatar di Sirkuit Losail, Minggu (6/3/2022).
Favorit juara MotoGP 2022, Francesco Bagnaia tidak hanya tersingkir dari balapan, tetapi juga membawa sesama pembalap Ducati Jorge Martin bersamanya saat terlibat kecelakaan.
Selain mengakui kesalahannya, Francesco Bagnaia juga menyalahkan pada cara Ducati mempersiapkannya untuk musim ini.
Bagnaia mengatakan bahwa ada terlalu banyak fokus yang dihabiskan untuk pengujian pengembangan dan tidak cukup menemukan cara baginya untuk merasa nyaman pada penampilan perdananya musim ini.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 - Bastianini di Puncak Usai Raih Kemenangan Emosional
"Dulu tidak seperti ini. Anda memiliki tim satelit, tim independen, yang bekerja lebih banyak dalam hal ini," kata Bagnaia dilansir BolaSport.com dari The Race.
"Saya bukan penguji. Saya di sini untuk menang. Saya di sini untuk berkonsentrasi membalap dengan cara terbaik dan melihat waktu pengujian kami hanya memiliki lima hari dan kami harus menggunakannya untuk menguji, bukan akhir pekan balapan."
"Jika kami memutuskan untuk bekerja seperti ini, jelas akan lebih sulit untuk mencapai hasil seperti tahun lalu. Saya benar-benar harus berkonsentrasi untuk menyesuaikan gaya berkendara saya dengan motor," tutur Bagnaia.
Pria yang akrab disapa Pecco itu saat ini merasa seperti tahun lalu lagi, tetapi dia masih belum siap untuk balapan.
"Pengaturannya tidak oke untuk trek, elektroniknya tidak oke. Kami tidak siap. Saya tahu bahwa tugas seorang pembalap pabrikan adalah bekerja, tetapi jika kami ingin menang, kami harus lebih berkonsentrasi selama balapan akhir pekan," ujar Bagnaia.
"Saya telah meminta untuk bekerja seperti yang kami lakukan tahun lalu karena di Austria kami memutuskan pengaturan. Sejak saat itu saya tidak menyentuh apa pun di motor, saya hanya berkonsentrasi pada diri saya."
"Mereka bisa memberi kami sesuatu yang lebih baik, tetapi jika kami tidak punya waktu untuk beradaptasi, kami tidak bisa melaju lebih cepat," aku Bagnaia.
Namun, komentar Bagnaia tidak ditanggapi dengan kemarahan dari manajemen Ducati.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Jelaskan Kronologi Tabrakan dengan Jorge Martin
Manajer tim Ducati Tardozzi, bukannya marah kepada pembalapnya atas komentarnya, malah mengeluarkan permintaan maaf.
Dia mengakui Ducati telah melakukan kesalahan dalam membangun balapan dan tugasnya sekarang adalah membangun lingkungan dan motor yang Bagnaia butuhkan untuk kembali ke jalur kemenangan 2021.
"Apa yang terjadi tidak dapat diterima dan itu adalah sesuatu yang harus kami pikirkan," kata Tardozzi kepada The Race.
"Kami harus memahaminya dan mengkritik diri sendiri untuk mencoba memulihkan semua masalah. Saya pikir kami telah membuat beberapa kesalahan dan itu tidak bisa terjadi untuk kedua kalinya," tutur Tardozzi.
Ditanya tentang komentar Bagnaia bahwa Ducati terlalu fokus pada pengujian pengembangan, Tardozzi menjawab.
"Itu mungkin. Kami percaya 100 persen pada Pecco dan kami pikir dia akan menjadi pembalap kami selama tiga tahun ke depan. Jadi, kami harus memercayainya. Dia adalah pembalap tim yang sangat bagus dan pembalap yang sangat cepat," kata Tardozzi.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022- Raih Hasil Buruk, Quartararo Khawatir Tak Bisa Pertahankan Gelar Juara Dunia
"Jadi, kami pikir jika kami memberinya apa yang pantas dia dapatkan. Konsentrasi dan motor yang memungkinkan dia membalap tanpa masalah sehingga dia akan berada di puncak pada setiap balapan. Itu salah kami, bukan Pecco."
Ducati masih memenangkan balapan dengan motor spek lamanya, berkat Enea Bastianini dan tim Gresini.
Sementara itu rekan setim Bagnaia, Jack Miller, harus menghentikan motornya karena kehilangan tenaga sejak awal.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Race |
Komentar