Kepuasan pribadi tersebut didasari pengalaman kurang menyenangkan yang dialami Razali.
Dalam serial dokumenter "MotoGP Unlimited", Razali menceritakan bagaimana Rossi pernah tak mengacuhkannya saat dia hendak meminta tanda tangannya.
"Saya dulu adalah penggemar beratnya, sungguh," kata Razali, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Pada 2005 dia datang ke Malaysia untuk tes pramusim, saya meminta dia menandatangani buku yang saya pegang dan dia melewati saya tanpa berkata apapun."
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Profil Sirkuit Mandalika, Sirkuit Berkarakter Cepat tetapi Aman
"Jadi saya berpikir dia datang ke negara saya dan memperlakukan saya seperti ini? Anda tidak akan pernah juara dunia lagi," sambung mantan CEO Sirkuit Sepang.
Kutukan Razali tidak berhasil. Walau sempat disela puasa gelar, Rossi menjadi juara MotoGP tiga kali lagi yaitu pada musim 2005, 2008, dan 2009.
"Sejak saat itu saya kehilangan minat terhadap dirinya sampai kami diberikan tawaran untuk merekutnya sebagai pembalap," ungkap Razali.
"Itulah hidup, karma. Saya tidak pernah memberitahunya," tandasnya.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Dovizioso Prediksi Balapan di Mandalika Berlangsung Tidak Biasa
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar