Mereka juga berlatih menggunakan APAR (alat pemadam api ringan), serta teknik memadamkan si jago merah.
Training dilakukan di sebuah lapangan luas di depan tenda marshal dengan bantuan medium ban yang dibakar berkali-kali.
Secara bergantian, para marshal yang sebagian sudah bertugas dari WSBK (World Superbike) ini mencoba kelincahan dan kemahiran mereka melawan Si Jago Merah.
Selain petugas damkar, hadir juga Muhammad Taufik dari Komisi Olahraga Motor IMI yang memberikan berbagai tips keselamatan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Merendah Motornya Tak Sebagus MotoGP tapi...
Beberapa hal yang antara lain mesti diperhatikan oleh para marshal, adalah memastikan asal sumber api.
"Jangan mesinnya yang terbakar tapi bannya yang disemprot," tutur Taufik, dilansir BolaSport.com dari siaran pers MGPA.
"Kalau crash berjarak jauh dari lokasi kalian, APAR jangan ditenteng dengan tangan tetapi harus dibopong di bahu," ujar instruktur dari pihak Damkar, Ram Amzar Sabad.
Taufik juga menuturkan agar menjaga jarak aman 3 meter dari api yang berkobar dan memperhatikan arah angin.
Setiap pos jaga marshal dilengkapi oleh dua APAR berukuran sedang, satu yang berisi dry chemical powder dan satu lagi busa (foam)
Selain itu, penting juga bagi para marshal untuk memantau kondisi setelah api dipadamkan.
"Begitu sudah mati, penting untuk tidak langsung meninggalkan motor karena selalu ada kemungkinan api menyala lagi," ucap Taufik.
Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Sirkuit Mandalika Siap Gelar Wet atau Dry Race
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | MGPA |
Komentar