BOLASPORT.COM - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, terlalu keras kepala memasang Luka Modric sebagai penyerang tengah dadakan saat Karim Benzema absen di laga El Clasico lawan Barcelona.
Real Madrid dipermalukan Barcelona saat melakoni El Clasico pada lanjutan Liga Spanyol, Minggu (20/3/2022).
Mentas di kandang sendiri, Santiago Bernabeu, Real Madrid dipermak Barcelona 0-4.
Kiper Thibaut Courtois menyaksikan jala gawangnya dijebol Pierre-Emerick Aubameyang (2 kali), Ronald Araujo, dan Ferran Torres.
Dalam laga ini, armada Carlo Ancelotti ompong karena tak diperkuat bomber utama, Karim Benzema, lantaran cedera.
Guna menyiasatinya, Ancelotti malah melakukan penyesuaian strategi ibarat bunuh diri.
Ia menerapkan formasi tanpa striker alami sebagai pedoman sepak mula.
Whoscored bahkan mencantumkan pola 4-2-4-0 untuk formasi awal Real Madrid, melawan 4-3-3 milik Barcelona.
Ancelotti mendorong Luka Modric dan Fede Valverde maju sebagai penyerang dadakan.
Mereka diapit Rodrygo dan Vinicius Jr di kedua sisi penyerangan, sedangkan sektor tengah dihuni Toni Kroos dan Casemiro sebagai dua jangkar.
Strategi Los Blancos ini bisa juga menjadi 4-3-3 dengan posisi Modric berada di antara Rodrygo-Vinicius, sedangkan trio Casemiro, Kroos, Valverde menyokong di tengah.
Benang merahnya, Ancelotti memaksakan seorang gelandang tengah berusia 36 tahun sebagai penyerang semu (false nine).
Strategi yang menuai hujan kritik karena terbukti gagal total.
Sepanjang laga, Madrid cuma melepaskan 4 tembakan ke gawang, berbanding 10 milik Barcelona.
10 - Under Xavi Hernández ????????, @FCBarcelona_es ???????? have 10 shots on target against Real Madrid, the third best tally by a manager on his @LaLigaEN debut in #ElClásico since at least 2003/04 (11 Ernesto Valverde ???????? in 2017 and 13 Frank Rijkaard ???????? in 2003). Illusionary. pic.twitter.com/iJsyrp3CQ0
— OptaJose (@OptaJose) March 20, 2022
Modric tak bisa melesakkan satu pun tendangan tepat sasaran dengan semua upaya on target Madrid berasal dari Rodrygo, Valverde, Vinicius, dan David Alaba.
Ancelotti disebut terlalu keras kepala terhadap pendiriannya dengan tidak memasukkan stok penyerang yang ada guna menggantikan peran Benzema.
Padahal, di bangku cadangan Real Madrid masih ada Luka Jovic, yang naturalnya penyerang tengah, serta Eden Hazard, yang lebih berpengalaman melakoni tugas false nine sepanjang kariernya.
Carlo Ancelotti seperti tidak belajar dari pengalaman dengan kegagalannya memakai penyerang semu dadakan.
Saat disingkirkan Athletic Bilbao di perempat final Copa del Rey (3/2/2022), Benzema juga absen karena cedera.
Di tempatnya, Ancelotti menaruh Marco Asensio sebagai penyerang tengah, juga diapit Rodrygo dan Vinicius.
Hasilnya, Real Madrid sama-sama dibuat tumpul karena kalah 0-1.
Strategi 'bunuh diri' Ancelotti dalam dua pertandingan itu sampai-sampai menuai kritik dari pemainnya sendiri.
Last night could have ended in an even more bloody win had it not been for Courtois. @marca #rmlive ???? ⭐️ pic.twitter.com/OFcEZ83mOg
— Los Blancos Live (@LosBlancos_Live) March 21, 2022
"Kami bermain di Copa del Rey dengan false nine dan hampir tak bisa melepas tembakan ke gawang. Hari ini juga sama," kata Thibaut Courtois kepada Movistar setelah duel El Clasico berakhir.
"Kami harus membicarakan tentang taktik secara internal saja, bukan di sini."
"Di babak kedua, pelatih mencoba mengubah sesuatu, tapi kami tak mengerti itu."
"Ferran (Torres) berada sendirian menghadapi saya 40 detik setelah kick-off babak kedua."
Baca Juga: Mau Lionel Messi Main atau Tidak, PSG Tetap Culun, Mauricio Pochettino Jadi Tersangka
"Kami memulai laga secara baik, tapi kemudian mengalami penurunan," imbuh kiper yang berjasa menggagalkan 6 peluang Barcelona.
Carlo Ancelotti sendiri tak mau banyak berdebat dengan mengakui keunggulan lawan dan kesalahannya sendiri.
"Sederhana saja, Barcelona tampil lebih baik dari kami. Kekalahan ini tanggung jawab saya," kata pelatih senior asal Italia.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | whoscored.com, eldesmarque.com, Transfermarkt.com |
Komentar