Manchester City saat ini berada di bawah kepemilikan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan yang merupakan Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab.
Sheikh Mansour pekan pekan lalu bertemu Presiden Suriah, Bassar al-Asaad, yang juga sekutu Vladimir Putin.
Aktivitas itu yang diindikasikan membuat Man City dan Sheikh Mansour berada pada posisi rawan di mata Pemerintah Inggris.
Baca Juga: Liverpool Hadapi Jadwal Padat, Virgil van DIjk: Nikmatilah!
Apalagi, pertemuan Sheikh Mansour dan Bassar al-Assad sudah membuahkan kritik dari politisi Negeri Ratu Elizabeth II.
Politisi Partai Buruh, Chris Bryant, adalah sosok yang angkat bicara.
Bryant adalah ketua grup parlemen antar-partai Inggris yang secara khusus berfokus ke konflik Rusia dan Ukraina.
Ia mempertanyakan kepantasan Sheikh Mansour sebagai pemilik Man City.
Sheikh Mansour has now sat down with Syrian dictator Bashar al Assad at least as many times as he’s taken a seat at a City game in Manchester. https://t.co/GzQExxU8tr
— tariq panja (@tariqpanja) March 19, 2022
“Apa hal yang tidak dipahami orang-orang ini? Sekarang ada pembunuhan sadis di Suriah yang dilakukan Assad dan sekarang Putin melakukannya kepada warga Ukraina," ujar Chris Bryant.
“Sekarang, ada orang yang ingin bertemu dengan sosok penindas seperti mereka?” tutur Chris Bryant lagi.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | AS English, Marca |
Komentar