Akan tetapi, Juventus punya alasan tersendiri terkait tak memperpanjang kontrak Dybala.
Pertama, gaji tinggi dalam perpanjangan kontrak baru untuk Dybala dapat diinvestasikan pada pemain pengganti yang lebih muda, lebih bugar, dan pesepak bola di posisi lini tengah.
Kedua, striker baru Juventus, Dusan Vlahovic, dilihat oleh Juventus sebagai bagian proyek vital untuk Juventus di masa depan.
"Dengan kedatangan Vlahovic, aspek teknis, tim, proyek berubah," ujar CEO Juventus, Maurizio Arrivabene, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.
Baca Juga: Paulo Dybala Kirim Kode Gabung PSG, Jadi Pengganti Lionel Messi?
"Posisi Paulo Dybala tidak lagi menjadi pusat proyek," tutur Arrivabene menambahkan.
Ketiga, persoalan kebugaran yang dialami Dybala.
There’s NO agreement between Juventus and Paulo Dybala. He will not sign a new deal at current conditions, while his contract runs out in June - he’s set to leave as free agent @SkySport ???????????? #Dybala
Juventus position is now clear after meeting with Dybala’s agent today morning. pic.twitter.com/Ubmg0uH7RQ
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) March 21, 2022
Jika Juventus menawari Dybala kontrak baru dengan gaji tinggi yang dikabarkan mencapai 10 juta euro atau sekitar 157 miliar rupiah per tahun, maka I Bianconeri akan rugi.
Pasalnya, Dybala punya masalah kebugaran dan cedera otot yang sering kambuh dan membuatnya telah absen pada 15 kesempatan terpisah di musim 2021-2022.
Dengan ketiga alasan tersebut, penolakan Juventus untuk kontrak baru Dybala menjadi masuk akal.
Juventus tak mau rugi mengeluarkan gaji yang tinggi untuk pemain yang punya persoalan cedera dan bukan lagi pusat proyek Juventus.
Baca Juga: Dybala Titisan Del Piero, Cara Pergi dari Juventus Juga Sama
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Sky Sports, Sky Sport Italia, Transfermarkt |
Komentar