BOLASPORT.COM - Pemain timnas putri Brasil, Gio Queiroz, mengaku mengalami perlakuan kasar selama bermain di Barcelona Femeni.
Tim sepak bola wanita Barcelona sedang mengalami isu tak sedap.
Pasalnya, salah satu mantan pemain mereka, Giovana Queiroz, mengalami perlakuan kasar selama bermain untuk raksasa Catalunya itu, terutama sejak dia memilih untuk mewakili tim nasional Brasil.
Perihal tersebut diungkapnya dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Barcelona, Joan Laporta.
"Presiden yang terhormat. Tidak mudah untuk mencapai titik ini. Butuh berbulan-bulan penderitaan dan penderitaan," tutur Giovana Queiroz, dinukil BolaSport.com dari Marca.
"Terlepas dari semua yang telah saya lalui, hari ini saya dapat mengecam perilaku kasar yang saya alami di dalam tim wanita Barcelona."
"Budaya pelecehan dan kekerasan laki-laki terhadap perempuan tidak dapat diterima atau ditoleransi."
Baca Juga: Memukau! Begini Gol Kemenangan Barcelona Femeni Saat Juarai Copa De La Reina 2017/2018
"Sebagian besar agresor menggunakan kekuatan mereka di dalam perusahaan untuk menundukkan korban mereka, termasuk yang paling rentan, seperti gadis di bawah umur," ujar Queiroz lagi.
Dalam suratnya, Queiroz juga menjelaskan apa yang dia hadapi setelah bergabung dengan Barcelona saat berusia 17 tahun dan menuduh Barcelona menekan dirinya untuk tidak membela timnas Brasil.
"Sejak saat itu, saya mulai menerima perlakuan berbeda di dalam klub," kata Queiroz.
"Pertama, saya menerima indikasi bahwa bermain dengan tim nasional Brasil bukanlah hal terbaik untuk masa depan saya di klub."
"Terlepas dari pelecehan yang tidak menyenangkan dan terus-menerus, saya tidak terlalu mementingkan masalah ini."
"Mekanisme tekanan lainnya mulai terjadi. Mereka melecehkan saya dengan cara yang kasar sehingga saya akan menyerah mewakili tim nasional Brasil."
Baca Juga: Pique Pinjam Tim Wanita Barcelona Demi Bisa Rendahkan Real Madrid
"Metode sewenang-wenang digunakan dengan tujuan yang jelas untuk merusak kehidupan profesional saya di dalam klub," kata Queiroz melanjutkan.
Perlakuan kasar yang diterima Queiroz membuatnya trauma dan hidupnya berubah.
"Sejak saat itu, hidup saya berubah selamanya. Saya benar-benar dihadapkan pada situasi yang memalukan selama berbulan-bulan," ucap Queiroz.
"Seiring berjalannya waktu, pelecehan dan kekerasan psikologis menjadi lebih intens dan destruktif. Wanita berhak mendapatkan rasa hormat dan martabat."
"Klub harus bertanggung jawab untuk memastikan integritas fisik, mental, psikologis, dan moral dalam menghadapi segala bentuk kekerasan. Saya berharap Barcelona bertindak secara konsisten dan transparan," tutur Queiroz menambahkan.
Untuk diketahui, Queiroz bergabung ke Barcelona Femeni sejak 2020.
Akan tetapi, sejak 2021, Queiroz dipinjamkan ke tim sepak bola wanita Levante dan telah bermain sebanyak 12 kali dengan mencetak 4 gol.
Baca Juga: Selamatkan Muka Lionel Messi Cs, Tim Cewek Barcelona Juara Liga Champions
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar