Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Presiden PSG Bongkar Borok Liga Super Eropa, Tak Punya Visi dan Penuh Kebohongan

By Muhammad Zaki Fajrul Haq - Jumat, 1 April 2022 | 07:15 WIB
Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi.
TWITTER.COM/AHMAHHAYDAR
Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi.

BOLASPORT.COM - Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, membongkar borok Liga Super Eropa. Ketiadaan visi dan banyaknya kebohongan adalah salah satunya.

European Super League atau Liga Super Eropa sempat menjadi isu yang sangat panas di dunia sepak bola Benua Biru.

Ada 12 tim elite Eropa yang sempat ikut terlibat dalam pembentukan kompetisi tandingan dari Liga Champions itu.

Namun, ada juga klub elite yang ternyata tidak ikut dalam pembentukan Liga Super Eropa.

Salah satu klub elite Eropa yang tidak ikut campur dalam Liga Super Eropa adalah Paris Saint-Germain.

Sebelumnya, para pendiri Liga Super Eropa memang menyebut kalau mereka tidak mengundang PSG untuk bergabung.

Namun, fakta lain diungkapkan oleh Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi.

Baca Juga: Sergio Busquets: Saya Ingin Lionel Messi Kembali ke Barcelona

Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang dikutip BolaSport.com, Al-Khelaifi mengaku kalau dirinya sempat diajak untuk menjadi pencetus Liga Super Eropa.

Saat itu, PSG diiming-imingi cek dengan nominal yang sangat besar, yakni 400 juta euro atau setara dengan Rp 6,4 triliun.

Meskipun ditawari cek dengan nominal yang sangat besar, Al-Khelaifi rupanya tidak tergiur.

Pria asal Qatar itu langsung menolak tawaran para pendiri Liga Super Eropa yang ingin memberontak kepada UEFA.

Akan tetapi, saat launching, pemimpin Liga Super Eropa sekaligus Presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengatakan tidak pernah mengajak PSG.

Pernyataan tidak benar dari Perez tersebut membuat Al-Khelaifi semakin yakin tidak bergabung dengan Liga Super Eropa.

Tak hanya penuh dengan kebohongan, Al-Khelaifi juga menyebut kalau tim-tim yang bergabung di Liga Super Eropa tidak memiliki stabilitas.

Baca Juga: Emang Bakat, Lionel Messi Ternyata Jarang Melatih Tendangan Bebasnya

Ilustrasi 12 klub penggagas European Super League.
TWITTER.COM/FCBVIJ
Ilustrasi 12 klub penggagas European Super League.

Kompetisi tandingan Liga Champions itu dinilai tidak memiliki visi keuangan jangka panjang untuk menjamin para partisipan.

"Saya bisa saja mengambil cek Liga Super Eropa senilai 400 juta euro," kata Al-Khelaifi.

"Mereka mengundang saya. Kemudian, ketika saya bilang tidak, mereka bilang mereka tidak mengundang saya, itulah kesimpulannya."

"Masalah dengan klub ESL adalah mereka tidak memiliki stabilitas."

"Mereka tidak memiliki visi keuangan jangka panjang."

"Mereka terus berbicara tentang kontrak hukum mereka dengan klub Liga Super Eropa."

"Apa yang mereka lupakan adalah sepak bola adalah kontrak sosial, itu bukan kontrak legal, mereka melambaikan tangan di selembar kertas."

"Florentino Perez berbicara kepada saya di pertandingan Liga Champions dan mengatakan, 'Kami harus mendapatkan poin di mana kami dapat berbicara dengan Anda.' Saya sangat keras dengannya."

"Saya bilang saya senang berbicara, tetapi jika dia akan melakukan hal-hal di belakang saya, saya tidak tertarik," tutur Al-Khelaifi melanjutkan.

Baca Juga: Cuma Jadi Pemain Pinggiran di PSG, Georginio Wijnaldum Petik Pelajaran Penting

Liga Super Eropa memang diprakarsai oleh klub-klub elite Eropa untuk membentuk kompetisi baru.

Kompetisi tersebut nantinya akan menghadirkan banyak pertandingan besar untuk memanjakan para penikmat sepak bola.

Akan tetapi, Liga Super Eropa ditentang oleh banyak pihak, termasuk Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

Tak hanya itu, banyak penggemar yang juga mendesak klub kesayangan mereka hengkang dari keanggotaan Liga Super Eropa.

Hasilnya, anggota Liga Super Eropa kini hanya tersisa tiga klub, yakni Barcelona, Juventus, dan Real Madrid.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Septian Tambunan
Sumber : BBC
REKOMENDASI HARI INI

Marc Marquez Telah Kembali dengan Gaya Anak Muda, tapi Bisa Tamat Jika Kalah dari Pecco Bagnaia pada MotoGP 2025

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136