"Bartomeu tidak pernah datang ke tempat latihan. Dia ingin menyenangkan semua orang dan tidak tahu bagaimana mengatakan tidak," ujar Pique menambahkan.
Saat itu, Josep Maria Bartomeu, yang menjadi presiden Barcelona, terseret kasus skandal Barcagate.
Skandal Barcagate melibatkan Bartomeu dengan buzzer yang disewanya untuk menyerang pemain dan legenda klub yang tidak sejalan dengan dirinya melalui media sosial.
Baca Juga: Penawaran Final Barcelona untuk Erling Haaland, Uang 4,21 Triliun Sudah Disiapkan
Dalam hal ini, dua pemain El Barca, Lionel Messi dan Gerard Pique terkena imbas dari Barcagate.
Lionel Messi dan Pique menjadi korban dari buzzer yang disewa oleh Bartomeu.
Adapun dalam Barcagate tersebut, Bartomeu menyewa agensi bernama I3 Ventures guna memainkan narasi buatan di media sosial.
Agensi I3 Ventures juga diduga dimanfaatkan oleh Bartomeu untuk menjaga dirinya agar bisa tetap mengamankan posisinya sebagai presiden El Barca.
Tidak hanya itu, kasus Barcagate juga meluas ke ranah korupsi, penipuan dalam administrasi, dan pencucian uang di Barcelona.
Hal tersebut membuat nama Barcelona di Liga Spanyol sempat tercoreng dan membuat kondisi klub tidak stabil.
Baca Juga: Presiden PSG Bongkar Borok Liga Super Eropa, Tak Punya Visi dan Penuh Kebohongan
Kasus Barcagate juga membuat sejumlah dewan di dalam tubuh klub mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Bartomeu.
Pada akhirnya pria asal Spanyol tersebut mundur dari jabatannya pada Oktober 2020.
Tidak hanya itu, beberapa bulan setelahnya Bartomeu ditangkap oleh kepolisian Catalunya pada Maret 2021 atas kasus Barcagate tersebut.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sport English |
Komentar