BOLASPORT.COM - Gerard Pique menyebut eks presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, sebagai seorang pembohong besar saat berbicara soal skandal Barcagate.
Baru-baru ini, bek tengah Barcelona, Gerard Pique, memberikan pandangannya tentang mantan presiden klub, Josep Maria Bartomeu.
Opini yang diberikan Gerard Pique terhadap Josep Maria Bartomeu datang saat sang pemain berbicara dalam program The Wild Project.
Josep Maria Bartomeu merupakan presiden Barcelona sebelum Joan Laporta yang terpilih untuk kedua kalinya.
Nama Josep Maria Bartomeu memang sempat menjadi perbincangan hangat di Barcelona pada musim panas 2020 hingga awal tahun 2021.
Skandal Barcagate membuat Bartomeu menjadi tersangka dan dipenjara akibat dugaan sejumlah serangan di dunia maya hingga korupsi di Barcelona.
Perihal skandal di tubuh Barcelona tersebut, Pique menyebutkan Bartomeu sebagai sosok pembohong terhadap dirinya dan Messi.
Baca Juga: Kiper Real Madrid Senang Bisa Ketemu Chelsea di Liga Champions
Tidak hanya itu, Bartomeu hanya berusaha membela dirinya sendiri saat klub diterpa masalah.
Masalah di Barcelona turut datang dari orang-orang di sekitarnya.
"Dia berbohong kepada Messi dan saya di tempat latihan dengan mengatakan kepada kami bahwa dia tidak tahu apa-apa soal Barcagate," kata Pique, dikutip BolaSport.com dari Sport.
"Dia keluar untuk membela diri dalam konferensi pers, tetapi dia tahu itu."
"Orang yang bertanggung jawab atas semua itu adalah tangan kanannya. Dalam sebuah wawancara setelah saya mengkritiknya dan dia menulis kepada saya untuk memberi tahu saya bahwa itu tidak benar."
"Dia menangguhkan tangan kanannya, tetapi tidak dengan gajinya."
Baca Juga: Gareth Southgate Optimistis Bisa Bawa Inggris Juara Piala Dunia 2022
"Saya memiliki hubungan baik dengannya, tetapi dia berbohong di depan saya adalah perbuatan yang sangat salah sehingga semuanya telah berakhir dan mereka mengambil keputusan yang sangat buruk."
"Kami melakukan pekerjaan yang diberikan pelatih kepada kami, dan dia, seorang presiden."
"Namun, Bartomeu tidak melakukannya dan kurang dalam kepemimpinan yang diterjemahkan ke lapangan. Dia dinasihati oleh orang-orang yang tidak tahu apa-apa."
"Bartomeu tidak pernah datang ke tempat latihan. Dia ingin menyenangkan semua orang dan tidak tahu bagaimana mengatakan tidak," ujar Pique menambahkan.
Saat itu, Josep Maria Bartomeu, yang menjadi presiden Barcelona, terseret kasus skandal Barcagate.
Skandal Barcagate melibatkan Bartomeu dengan buzzer yang disewanya untuk menyerang pemain dan legenda klub yang tidak sejalan dengan dirinya melalui media sosial.
Baca Juga: Penawaran Final Barcelona untuk Erling Haaland, Uang 4,21 Triliun Sudah Disiapkan
Dalam hal ini, dua pemain El Barca, Lionel Messi dan Gerard Pique terkena imbas dari Barcagate.
Lionel Messi dan Pique menjadi korban dari buzzer yang disewa oleh Bartomeu.
Adapun dalam Barcagate tersebut, Bartomeu menyewa agensi bernama I3 Ventures guna memainkan narasi buatan di media sosial.
Agensi I3 Ventures juga diduga dimanfaatkan oleh Bartomeu untuk menjaga dirinya agar bisa tetap mengamankan posisinya sebagai presiden El Barca.
Tidak hanya itu, kasus Barcagate juga meluas ke ranah korupsi, penipuan dalam administrasi, dan pencucian uang di Barcelona.
Hal tersebut membuat nama Barcelona di Liga Spanyol sempat tercoreng dan membuat kondisi klub tidak stabil.
Baca Juga: Presiden PSG Bongkar Borok Liga Super Eropa, Tak Punya Visi dan Penuh Kebohongan
Kasus Barcagate juga membuat sejumlah dewan di dalam tubuh klub mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Bartomeu.
Pada akhirnya pria asal Spanyol tersebut mundur dari jabatannya pada Oktober 2020.
Tidak hanya itu, beberapa bulan setelahnya Bartomeu ditangkap oleh kepolisian Catalunya pada Maret 2021 atas kasus Barcagate tersebut.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sport English |
Komentar