BOLASPORT.COM - Barcelona terus mendorong berlanjutnya European Super League, bukti dari obsesi menjadi penyelamat sepak bola.
European Super League tidak akan pernah dibiarkan meredup oleh Barcelona, salah satu klub yang masih bertahan untuknya.
Barcelona, Juventus, dan Real Madrid masih menyusun sejumlah cara untuk menjaga nyala kompetisi tersebut.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, melaporkan perkembangan baru tentang European Super League.
Ajang ini bahkan menjadi satu-satunya kompetisi yang menjadi saksi akurnya Barcelona dan Real Madrid.
Dua klub tersebut terkenal sebagai musuh bebuyutan, tetapi rela mengesampingkan rivalitas demi keberlangsungan kompetisi.
Laporta baru-baru ini bertemu dengan Presiden Real Madrid, Florentina Perez.
Baik Laporta maupun Perez berdiskusi mengenai format kompetisi yang menarik tanpa melanggar ekosistem liga yang sekarang.
Baca Juga: Laga Kontra Juventus Selalu Menyulitkan, Inter Milan Siap Habis-habisan
"European Super League bisa menjadi cara menyelamatkan sepak bola," ujar Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari Sport.
"Kami tidak berniat merusak liga domestik karena keberadaan mereka sangat penting dan mampu menarik banyak penonton," ujar Laporta menambahkan.
Menurut Laporta, keberadaan tiga klub yang masih bertahan membuat European Super League harus tetap dilanjutkan.
Ketiga klub tersebut dinilai Laporta memiliki sejarah yang kuat di Benua Biru.
Untuk itu, ketiganya jelas memiliki pertimbangan sendiri saat memutuskan untuk melanjutkan ajang ini.
Laporta juga menolak anggapan bahwa European Super League hanya mewadahi klub-klub kaya.
Baca Juga: Berubah Pikiran, Mo Salah Semakin Dekat Perpanjang Masa Bakti di Liverpool
Ajang tersebut dianggap Laporta justru memiliki tujuan yang berbeda dari anggapan orang-orang.
"Manchester City dan Paris Saint-Germian punya mesin untuk selalu mengeluarkan uang," kata Laporta.
"Hal inilah yang kami coba lawan dengan menghadirkan Super League," ucap sang presiden.
Menurut Laporta, ketiga klub yang masih bertahan bukanlah pendukung tersisa dari ajang tersebut.
Masih banyak klub yang diklaim mendukung proyek kontroversial ini.
European Super League pertama kali diperkenalkan kepada publik pada 18 April 2021.
Awalnya, ada 12 tim awal yang ikut serta kala proyek tersebut diumumkan.
Baca Juga: Jelang Derby d'Italia, Allegri Sebut Inter Milan Masih Jadi Favorit
Namun pengumuman Super League tersebut langsung mengundang gelombang protes.
Pemain dan aliansi suporter sama-sama menolak adanya kompetisi baru ini.
Akhirnya, sembilan klub berangsur-angsur mundur hanya sehari setelah pengumuman.
Hingga saat ini, ketiga klub tersisa belum juga menyerah untuk memperjuangkan keberlangsungan Super League.
Ancaman sanksi dari UEFA tidak mempan untuk membuat ketiganya mundur.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | sport.es |
Komentar