Hanya saja tes privat selama total 15 hari tak cukup untuk membuat runner-up MotoGP tiga kali itu percaya 100 persen terhadap potensi motor RS-GP.
Dovizioso memilih bermain aman dalam keputusannya kembali dari masa hiatus dengan merapat ke tim satelit Yamaha.
"Sejak tes pertama saya memberi tahu mereka bahwa motornya punya basis bagus. Namun, untuk MotoGP saat ini tidak cukup," ujar Dovizioso, dilansir dari Speedweek.
"Anda harus meningkatkan banyak detail jika ingin maju."
Dovizioso sendiri masih kesulitan beradaptasi dengan motor M1 yang pernah dianggap sebagai motor yang gampang.
Diharapkan bisa bersaing dalam perburuan gelar, Dovizioso masih belum lebih baik daripada pendahulunya, Valentino Rossi, yang kesulitan finis 10 besar.
Ditolak pembalap berpengalaman jelas tidak separah ditolak pembalap yang masih 'mentah'.
Aprilia tidak mendapatkan hasil yang lebih baik ketika melakukan pendekatan dengan sejumlah pembalap muda.
Tahun lalu mereka mencoba membajak Enea Bastianini dari Ducati. Menurut sang manajer, Carlo Pernat, negosiasi berjalan serius tetapi Bastianini lebih memilih bertahan.
Baca Juga: Ternyata 9 Pembalap Berbeda Sudah Naik Podium dalam 3 Balapan MotoGP 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Gazzetta.it, bikesportnews.com, Speedweek.com, The-race.com |
Komentar