Stuart Ramalingam menyebutkan bahwa banyak kerugian yang harus diderita klub maupun penyelenggara akibat penundaan pertandingan Liga Malaysia.
“Selain kendala waktu untuk penjadwalan ulang pertandingan yang tertunda, setiap penundaan akan memakan banyak biaya dari segi manajemen, logistik, penyiaran dan keamanan serta memperumit situasi bagi semua pihak yang terlibat,” katanya
Dalam kurun waktu 12 hari, MFL sudah menangguhkan 16 pertandingan yang melibatkan Liga Super, Liga Primer, dan Piala FA akibat penyebaran Covid-19.
Oleh karena itu, MFL mengeluarkan SOP baru yang bertujuan mengatur jalannya pertandingan jika tim-tim masih diserang virus corona.
Baca Juga: Sandy Walsh Cetak Gol dan Bawa KV Mechelen ke Playoff European Conference League
Pertandingan akan tetap berlanjut apabila setiap tim bisa mendaftarkan minimal 14 pemain.
Apabila tim utama kekurangan pemain, maka mereka diperbolehkan mendaftarkan pemain mudanya untuk bermain.
Jika hal itu tidak bisa dipernuhi, makan Dewan Direksi MFL yang akan mengambil keputusan akhir terkait bergulir atau tidaknya pertandingan.
"Tim harus mendaftarkan setidaknya 14 pemain (tiga pemain cadangan) pada hari pertandingan. Namun, jika klub gagal mendaftarkan 14 pemain sebelum pertandingan, maka Dewan Direksi MFL akan memutuskan apakah klub dapat melanjutkan pertandingan. Layak atau dianggap kalah," lanjutnya.
"Setiap permohonan terkait penundaan pertandingan, perubahan jadwal, atau keputusan apa pun terkait masalah COVID-19 tunduk pada pertimbangan dan persetujuan MFL serta instruksi terbaru dari pemerintah," katanya.
Bergulirnya kembali kompetisi akan ditandai dengan dua pertandigan Liga Super Malaysia, antara Melaka United vs Sabah FC dan Negeri Sembilan vs Selangor FC, Selasa 5 Maret 2022 pukul 21.00 WIB.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar