Baca Juga: Belum Ikhlas Turun Kasta, Persipura Jayapura Siap Lapor FIFA untuk Investigasi 2 Pertandingan
Namun melorotnya performa rasio gol per laga tim-tim Liga 1 musim 2021/22 juga tak bisa dilepaskan dari pandemi covid-19 yang membuat kompetisi berhenti selama satu tahun lebih sejak awal tahun 2020.
Terhentinya kompetisi membuat performa pemain menurun drastis, karena tak adanya kompetisi yang berlangsung reguler tiap musim dengan sistem liga.
Hal ini sebenarnya pernah terjadi pada periode 2015-2016, dimana PSSI mengalami sanksi FIFA dan tidak bisa menggelar liga secara reguler.
Di musim 2016, saat liga kembali digelar dalam format Indonesia Soccer Championship sebagai pemanasan menuju Liga yang diakui oleh FIFA dan PSSI, rataan golnya pun menurun.
ISC 2016 hanya mencatat 803 gol dalam 306 laga atau 2,65 gol per laga, sedikit menurun dari kompetisi musim 2014 yang mencapai 2,71 gol per laga.
Sejak 2017, tim-tim mulai mengadopsi permainan pragmatis secara perlahan-lahan untuk mengamankan hasil akhir.
Baca Juga: Link Streaming Piala AFF Futsal 2022, Timnas Indonesia Lawan Thailand
Arema FC adalah contoh terbaik dan Eduardo Almeida sebagai pelatih mengakuinya secara terbuka di hadapan media pada musim ini.
"Terkadang seperti itu dalam sepak bola, terkadang permainan tidak bisa berjalan cantik tanpa karakter, attitude, dan segala macamnya," ujar Almeida sesudah mengalahkan Persipura (28/1/2022).
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar