BOLASPORT.COM – Dalam dua dekade terakhir, ajang balap MotoGP selalu menghadirkan beberapa sosok pembalap yang mampu mencuri perhatian saat mengaspal di lintasan.
Namun banyak dari para penggemar sepakat bahwa MotoGP sangat kental dengan nama Valentino Rossi.
Ya, bisa dibilang dialah sang legenda MotoGP yang identik dengan warna kuning-kuningnya itu.
Kemampuan dan gaya balapnya mulai disukai penggemar sejak kemunculannya di kelas utama MotoGP (saat itu GP 500) pada awal 2000-an.
Terlebih prestasinya yang saat itu selalu mendominasi gelar juara dunia dalam kurun 2000-2010.
Popularitasnya jangan ditanya lagi, apalagi para fan MotoGP sejak lama atau para bocah yang kala itu sempat menikmati masa-masa jaya Valentino Rossi.
Di mana semua orang lebih banyak menyebut ‘Rossi’ dibanding ‘MotoGP’.
Baca Juga: Banyak Masalah pada Motor, Fabio Quartararo Capek Ngeluh ke Yamaha
Meskipun The Doctor sudah pensiun, para fan VR46 akan selalu ada seperti yang terjadi pada gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Termas de Rio Hondo beberapa waktu lalu.
Bendera warna kuning-kuning dengan lambang 46 masih menghiasi di sisi tribun penonton.
Pembalap selanjutnya yang datang adalah Marc Marquez.
Datang sebagai pembalap rookie pada musim 2013 di kelas para raja, The Baby Alien langsung sukses membungkus gelar juara.
Prestasinya terus meningkat hingga menjadi juara MotoGP sebanyak enam kali dengan gaya agresif yang dimilikinya.
Sama seperti Rossi, Marquez selalu mendominasi dalam peraihan gelar juara dunia hampir satu dekade.
Keduanya berhasil mengalahkan beberapa pembalap hebat pada era-nya masing-masing.
Baca Juga: Tumbang di Argentina, Posisi Pol Espargaro di Honda Goyang?
Namun, musim MotoGP 2022 terasa kehilangan sosok pemimpin usai Rossi pensiun dan Marquez harus kembali berkutat dengan cedera.
Walaupun bagusnya semua pembalap memiliki peluang yang sama untuk meraih gelar juara dunia dan balapan jadi sulit diprediksi.
Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo sang juara bertahan disebut akan menjadi sosok selanjutnya setelah era dua alien tersebut.
“Saya siap untuk mengambil peran itu, karena tujuan saya adalah menjadi pemimpin,” kata Quartararo dilansir dari As.com.
“Tujuan saya bukan hanya untuk memenangkan Kejuaraan Dunia tetapi untuk memenangkan sebanyak mungkin. Ini adalah tujuan dan terserah saya untuk mengambil peran itu,” ujarnya.
Baca Juga: Belum Ada Niat Pensiun, Aleix Espargaro Ingin Terus Balapan Bersama Aprilia
Kendati demikian, Quartararo mengaku belum memiliki apa yang dimiliki Marquez dan Rossi untuk menjadi raja di MotoGP.
“Tentu saja. Memiliki mentalitas marquez atau Rossi itu sulit, karena jika finis kelima itu adalah hasil yang buruk,” tutur Quartararo.
“Anda harus tahu bagaimana beradaptasi dengan tekanan itu dan tujuan saya adalah menjadi sebesar mereka. Saya siap untuk mengambil tanggung jawab kejuaraan,” ujar Quartararo.
“Pengalaman seorang Rossi dan kemampuan beradaptasi dengan semua kondisi yang dimiliki Marquez. Itulah yang saya kurang,”
“Karena kami memiliki kecepatan. Ini adalah hal-hal kecil yang membuat perbedaan di Kejuaraan Dunia MotoGP,” ucap Quartararo.
Sejak kedatangannya pada 2019, Quartararo menunjukkan perkembangan yang pesat dan mungkin saja akan menjadi raja MotoGP di masa depan.
“Karakter saya telah berkembang pesat dalam dua tahun terakhir dan, di atas segalanya, saya jauh lebih tenang dan lebih percaya diri,” tutup Quartararo.
Baca Juga: Francesco Bagnaia: Saya Berharap Perebutan Gelar Juara Dunia Masih Terbuka
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | AS.com |
Komentar