Pada babak 16 besar Liga Champions 2018-2019, Setan Merah kalah 0-2 saat menjamu Paris Saint-Germain dalam leg pertama di Old Trafford.
Syahdan, skuad United asuhan Ole Gunnar Solskjaer membuat keajaiban dengan membalikkan keadaan di Paris.
Pada duel kedua, Setan Merah menghajar PSG 3-1, di mana gol penentunya juga dramatis karena dicetak Marcus Rashford via penalti di menit ke-90+4.
Jadilah Man United melenggang ke perempat final dengan agregat seimbang (3-3), tapi unggul dalam aturan gol tandang.
PSG vs Manchester United, 2019
United were undone at Old Trafford and travelled to the French capital with 10 members of their squad ruled out.
Solskjaer’s patched-up side kept the tie alive through a brace through Lukaku before Rashford converted a penalty in the final minute. pic.twitter.com/BD35jVrBth
— Standard Sport (@standardsport) May 8, 2019
Ironisnya, Thomas Tuchel berada dalam pusaran sejarah yang sama.
Tim yang didepak Manchester United kala itu tak lain adalah PSG asuhannya.
Chelsea dan Tuchel mungkin bisa saja mereplika prestasi United tiga tahun silam, tetapi harus dengan cara lebih hebat.
Penghapusan aturan gol away membuat The Blues wajib menang minimal selisih 3 gol guna membalikkan keadaan, tak cukup dengan 2 gol lagi.
Baca Juga: Romelu Lukaku Gagal Cetak Gol di Muka Gawang Real Madrid, Pelatih Chelsea Ikut Mumet
Belum ada klub yang mampu membukukan comeback tandang seperti itu di era Liga Champions.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Transfermarkt.com |
Komentar