BOLASPORT.COM - Sesuai statistik, Lionel Messi sejauh ini dinobatkan sebagai pengumpan terbaik di Eropa musim 2021-2022.
Sejak bergabung ke Paris Saint-Germain, Lionel Messi memiliki kehidupan yang tidak baik-baik saja, terutama terkait dengan penampilan di lapangan.
Bersama PSG, Messi tak mampu memperlihatkan performa yang gemilang seperti saat di Barcelona.
Di Liga Prancis 2021-2022, Messi hanya mampu mencetak 3 gol dari 14 penampilan yang telah dijalaninya.
Namun, meski perolehan golnya menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Messi masih mampu memainkan peran penting bagi PSG saat menggebuk Clermont 6-1 dalam laga Liga Prancis, Minggu (10/4/2022), di mana striker asal Argentina itu memberikan tiga assist.
Konstribusi itu membuktikan bahwa Messi masih efektif di usia 34 tahun dan mampu menjadi kreator ulung.
Baca Juga: Demi Lakukan Tarian Terakhir Bersama, Dani Alves Ajak Lionel Messi Pulang ke Barcelona
Dilansir BolaSport.com dari Twitter bernama Gasipo, sebuah grafik membuktikan betapa efektifnya Messi pada usia 34 tahun.
Grafik yang menggunakan data dari situs statistik FBref, mengurutkan pemain dari lima liga teratas sepak bola Eropa berdasarkan operan progresif mereka per 90 menit dan assist yang diharapkan (xA) per 90 menit.
Untuk pemain yang dimasukkan dalam grafik tersebut, mereka harus memainkan minimal 13 pertandingan 90 menit pada musim 2021-2022.
Hasilnya, grafik tersebut menunjukkan bahwa Messi adalah salah satu pemain dengan performa terbaik ketika kedua metrik digabungkan.
Bahkan, jika merujuk grafik tersebut, Messi bisa disebut sebagai pengumpan terbaik di Eropa.
Seperti dinukil BolaSport.com dari Fbref, Messi pada musim ini sudah mencatatkan angka 9.77 dalam hal operan progresif per 90 menit.
Sedangkan xA (Expected assists) Lionel Messi atau peluang sebuah umpan menjadi assist tercatat di angka 0.34 per 90 menit.
Sementara itu, Trent Alexander-Arnold, Joshua Kimmich, Kevin De Bruyne, dan Neymar masuk ke dalam kategori double threat yang mengindisikan pemain mempunyai stastitik umpan progresif dan xA sama bagus.
Baca Juga: Dembele Sejajar dengan Messi, Aubameyang Minta Barcelona Tak Biarkan Pergi
Gelandang Liverpool, Thiago Alcantara, dan gelandang Real Madrid, Toni Kroos, masuk ke dalam kategori progression Monsters, di mana mereka mempunyai statsitik tinggi di operan progresif, teapi xA-nya rendah.
Best passers in world football pic.twitter.com/IYWWrGMouD
— Gasipo (@gasipo_opinions) April 11, 2022
Terkait dengan kemampuan umpan Messi yang ciamik tak bisa dilepaskan dari perubahan gaya mainnya dari pencetak gol ke kreator.
"Saya semakin jarang berpikir tentang mencetak gol," kata Lionel Messi, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Saya mulai mundur lebih dan lebih lagi untuk menjadi kreator."
"Jelas, saya suka mencetak gol dan jika memiliki kesempatan saya akan mengambilnya, tetapi setiap kali saya masuk ke lapangan, saya kurang fokus untuk mencetak gol dan lebih fokus pada permainan.Saya tidak pernah terobsesi dengan gol."
"Saya mengerti bahwa orang akan membicarakannya ketika saya berhenti mencetak begitu banyak gol."
"Namun, itu bagian dari permainan, bagian dari berkembang sebagai pemain dan beradaptasi dengan waktu, untuk menjadi pemain terbaik, baik untuk diri sendiri maupun untuk tim," tutur Messi menambahkan.
Baca Juga: Lionel Messi Butuh 7 Assist Lagi untuk Pecahkan Rekor Liga Prancis
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | dazn.com, TWITTER.COM/GASIPO_OPINIONS |
Komentar