Sebagai catatan, 20 dari 44 gol itu disumbangkan oleh Carlos Fortes.
Baca Juga: Ambisi Besar Marc Klok Bawa Timnas U-23 Indonesia Raih Emas di SEA Games 2021
Itu artinya, Carlos Fortes merupakan separuh nyawa dari sumbangan gol Arema FC.
Jika Carlos Fortes tidak mencetak gol di laga itu, Arema FC kebingungan mendapatkan gol dari para pemain dibelakangnya.
Sebuah tim juara Liga 1 dari masa ke masa punya striker tajam dan para gelandang yang bisa menjadi penyokong produktivitas mereka.
Bali United bisa jadi contoh bagus saat memiliki Ilija Spasojevic sebagai andalan mencetak gol.
Sementara nama-nama seperti Stefano Lilipaly, Privat Mbarga, Eber Bessa, dan Lerby Eliandry bisa diandalkan saat Spasojevic mandek.
Baca Juga: Nadeo Argawinata Belum Cukup, Pelatih Bali United Akui Butuh Tambahan 2 Kiper
Saat Arema menjadi juara Liga Indonesia musim 2009/10, mereka punya Noh Alam Shah sebagai andalan mencetak gol.
Sang striker juga ditopang oleh Roman Chmelo, Esteban Guillen, dan Muhammad Ridhuan sebagai solusi saat produktivitas Noh Alam Shah macet.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar