Xhaka kemudian dicopot dari jabatan kapten oleh pelatih Arsenal saat itu, Unai Emery.
Dalam wawancaranya dengan The Players' Tribune, Xhaka mengatakan bahwa dirinya merasa tidak dihargai oleh penggemar saat insiden itu.
Hal itu kemudian membuatnya memutuskan untuk hengkang.
"Saya sudah selesai dengan Arsenal. Selesai. Ada kontrak dari klub lain, dan yang harus saya lakukan hanyalah menandatanganinya," kata Xhaka, dikutip BolaSport.com dari The Players' Tribune.
Menurutnya, ejekan dari penggemar menunjukkan kebencian padanya dan itu menjadi hal yang selalu dia ingat.
Xhaka mengaku tidak nyaman dengan sikap suporter yang justru menunjukkan rasa tidak hormat kepadanya.
"Dengar, saya tidak pernah punya masalah dengan kritik. Tetapi untuk dicemooh oleh penggemar Anda sendiri? Sebagai kapten? Itu berbeda. Itu tentang rasa hormat," tutur Xhaka.
"Hari itu, saya merasa sangat tidak dihargai. Komentar sudah melewati batas. Itu terasa sangat personal," ucapnya lagi.
Namun, pelatih Arsenal saat ini, Mikel Arteta, yang datang menggantikan Emery pada Desember 2019, mencoba meyakinkan Xhaka untuk tetap di London Utara.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | theplayerstribune.com |
Komentar