"Tunggal putra kalau bisa dibilang ya makin hari makin menurun, dalam arti kita saja pelatih tunggal putra tidak punya," ucap Taufik, dilansir dari Tribunnews.com.
"Sebenarnya banyak kan pelatih pertimbangannya apa yang mereka tahu."
"Kalau dilihat (prestasi) tunggal putra tahun kemarin Thomas Cup, kalau (juara) series juga kan bukan yang Super 1000."
"Tahun ini jeblok harusnya beberapa pemain prestasinya harus di Super 1000 bersaing dengan top player," tutur Taufik Hidayat.
Sektor tunggal putra Indonesia masih menyisakan lubang menyusul dikeluarkannya kepala pelatih sebelumnya, Hendry Saputra.
Hendry menjadi salah satu pelatih yang keluar dalam promosi-degradasi pelatnas PBSI tahun ini.
Posisi yang ditinggalkan Hendry kemudian diambil alih oleh asistennya, Irwansyah, yang kini menjalani peran rangkap.
Dengan turnamen besar seperti Piala Thomas 2022, kekosongan kursi di tunggal putra menjadi kritik dari Taufik.
"Sekarang pelatih belum ada, sebulan lagi juga sudah mau Thomas Cup," sambung sang juara Olimpiade Athena 2004.
"Yang salah apa? Saya harap ada solusinya karena kalau pekerjaan yang lain bisa mundur tapi kalau atlet kan tidak bisa mundur," lanjutnya.
Baca Juga: Taufik Hidayat Ingin PBSI Hargai Atlet-atlet yang Dikeluarkan dari Pelatnas
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar