BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, memberikan kritik terhadap penurunan prestasi pemain tunggal putra tanah air.
Kritikan tersebut disampaikan Taufik Hidayat setelah melihat kiprah Anthony Sinisuka Ginting dkk. dalam beberapa bulan terakhir.
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie mendapat perhatian khusus dari Taufik Hidayat.
Di luar kesuksesan membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020, mereka seolah belum mampu mewujudkan ekspektasi sebagai pemain peringkat 10 besar dunia.
Anthony yang menempati peringkat lima besar masih rentan tersingkir pada babak awal dalam turnamen yang diikutinya.
Padahal tahun lalu pencapaian Anthony terbilang bagus dengan menyabet medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020
Adapun Jonatan menunjukkan tren bagus dalam dua penampilan terakhirnya dengan gelar juara dari Swiss Open 2022 (Super 300) dan runner-up pada Korea Open 2022 (Super 500).
Kekalahan rubber game dari pemain muda asal China, Weng Hong Yang, pada final Korea Open menjadi penyesalan bagi Jonatan yang masih memburu gelar Super 500 pertamanya.
Taufik sendiri melihat target Anthony dan Jonatan seharusnya gelar juara dari turnamen-turnamen dengan level yang lebih tinggi.
Baca Juga: Mau Saingi Indonesia pada SEA Games 2021, Vietnam Panggil Pemain Angkatan Taufik Hidayat
"Tunggal putra kalau bisa dibilang ya makin hari makin menurun, dalam arti kita saja pelatih tunggal putra tidak punya," ucap Taufik, dilansir dari Tribunnews.com.
"Sebenarnya banyak kan pelatih pertimbangannya apa yang mereka tahu."
"Kalau dilihat (prestasi) tunggal putra tahun kemarin Thomas Cup, kalau (juara) series juga kan bukan yang Super 1000."
"Tahun ini jeblok harusnya beberapa pemain prestasinya harus di Super 1000 bersaing dengan top player," tutur Taufik Hidayat.
Sektor tunggal putra Indonesia masih menyisakan lubang menyusul dikeluarkannya kepala pelatih sebelumnya, Hendry Saputra.
Hendry menjadi salah satu pelatih yang keluar dalam promosi-degradasi pelatnas PBSI tahun ini.
Posisi yang ditinggalkan Hendry kemudian diambil alih oleh asistennya, Irwansyah, yang kini menjalani peran rangkap.
Dengan turnamen besar seperti Piala Thomas 2022, kekosongan kursi di tunggal putra menjadi kritik dari Taufik.
"Sekarang pelatih belum ada, sebulan lagi juga sudah mau Thomas Cup," sambung sang juara Olimpiade Athena 2004.
"Yang salah apa? Saya harap ada solusinya karena kalau pekerjaan yang lain bisa mundur tapi kalau atlet kan tidak bisa mundur," lanjutnya.
Baca Juga: Taufik Hidayat Ingin PBSI Hargai Atlet-atlet yang Dikeluarkan dari Pelatnas
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tribunnews.com |
Komentar