Egy Maulana Vikri jadi bukti shahih keberhasilan Indonesia pada edisi tersebut dalam mencetak talenta terbaik.
Pasalnya pada edisi tersebut, Egy langsung meraih penghargaan Jouer Revelation Trophee atau pendatang baru terbaik.
Penghargaan tersebut membuatnya jadi buruan para klub-klub elit Eropa dan saat itu Lechia Gdansk jadi tim yang beruntung mendapatkan jasa pemain paling berbakat itu.
Egy Maulana Vikri masih tetap berhasil bertahan di kerasnya pesepakbolaan Eropa sampai hari ini.
Pencapaian tersebut kemudian berhasil disusul oleh Witan Sulaeman yang kemudian jadi rekan setimnya di Liga Slovakia, FK Senica.
Baca Juga: Kans Jose Mourinho Jadi Pelatih Ketiga yang Mendapat Tiga Trofi Utama di Kompetisi Eropa
Witan Sulaeman juga jadi rekan setim Egy saat Timnas Indonesia tampil di Toulon Tournament 2017.
Tentu, keikutsertaan Indonesia di turnamen tahun ini diharapkan bakal menghasilkan Egy Maulana Vikri berikutnya.
Karena itu, tak ada kata lain bagi para pemain Timnas U-19 untuk mengeluarkan setiap kemampuan terbaiknya supaya tercium radar klub elit Eropa.
Tak penting apapun hasilnya, yang pasti kesuksesan Egy dan Witan di Eropa jadi bukti shahih gemerlapnya Toulon Tournament bagi pemain muda terbaik seluruh dunia.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | PSSI |
Komentar