BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra, Fajar Alfian, mendapat lampu hijau dari klubnya, PB SGS Bandung, untuk pindah kendati maharnya tidak murah.
Izin kepada Fajar Alfian diungkapkan langsung oleh Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis yang menjabat sebagai Ketua Umum PB SGS Bandung.
Pernyataan Taufik Hidayat ini menjadi tanggapan atas sentilan yang diberikan Fajar Alfian mengenai bonus bagi atlet.
Pebulu tangkis memang tidak selalu mendapatkan uang hadiah dari turnamen yang mereka ikuti.
Turnamen akbar seperti Kejuaraan Dunia, Piala Sudirman, Piala Thomas dan Uber, Asian Games, hingga Olimpiade adalah beberapa contohnya.
Prestasi Fajar cukup mentereng bersama pasangan tandingnya, Muhammad Rian Ardianto.
Keduanya meraih medali perak Asian Games 2018, medali perunggu Kejuaraan Dunia 2019, dan teranyar adalah membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020.
Meski demikian, nasib Fajar tidak semujur Rian yang diganjar bonus oleh klub yang menaunginya, PB Jaya Raya.
Sentilan pun diungkapkan Fajar dalam unggahan Instagram Story pada 25 Januari lalu.
Baca Juga: Taufik Hidayat Kritik Penurunan Prestasi Tunggal Putra Indonesia
"Selamat bro @rianardianto (Muhammad Rian Ardianto) @marcusfernaldig (Marcus Fernaldi Gideon) atas prestasi juara Thomas dari clubnya pribadi. Salut," tulis Fajar.
"Asian Games, World Champ, terakhir Thomas Cup (dapat bonus semua). Club kita kapan ya Ting? @sinisukaanthony (Anthony Sinisuka Ginting)," lanjutnya.
Taufik mengatakan bahwa kebijakan pemberian bonus tidak bisa disamaratakan antara satu klub dengan klub lainnya.
"Selama ini klub mampu saja yang memberi bonus," ujar Taufik, dilansir BolaSport.com dari Antaranews.com.
"Tidak bisa disamaratakan. Bonus itu tetap sesuai dengan kemampuan klub," sambung peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
Pindah klub bukan hal yang asing di jagat bulu tangkis tanah air.
Marcus Gideon misalnya, pemain ganda putra nomor satu dunia tersebut bergabung dengan PB Jaya Raya dari klub lamanya, PB Tangkas, pada 2018.
Adapun beberapa tahun sebelumnya ada jawara ganda campuran, Liliyana Natsir, pindah dari PB Tangkas ke PB Djarum.
Perpindahan pemain tidak semerta-merta terjadi begitu saja. Taufik menjelaskan bahwa ada aturan mainnya sesuai peraturan dari PBSI.
Baca Juga: Merasa Tidak Dianggap, Taufik Hidayat Tinggalkan Jabatannya di PP PBSI
Salah satu aturannya adalah mengenai biaya transfer sebagai kompensasi biaya pembinaan pemain.
"Ada transfernya karena kalau PBSI pusat ada aturannya. Jadi ranking 1-5 (dunia) berapa, 5-10 berapa," ungkap Taufik.
"Kalau tidak salah, Fajar kalau mau pindah itu di peraturan harus (bayar) minimal 2 M, karena ranking dia 7 kalau naik lagi rankingnya ya jumlahnya naik lagi."
"Uang segitu ya banyak banget kami bisa buat cari atlet lagi, buat pembinaan lagi."
Sebagai perbandingan saja, hadiah juara All England Open 2022 kemarin adalah 37 ribu dolar AS, atau sekitar 532 juta rupiah, untuk pemain ganda.
Diperlukan empat kali juara All England atau turnamen level Super 1000 buat Fajar untuk bisa menebus mahar kepindahannya sendiri.
Pada akhirnya Taufik berharap kalaupun Fajar memilih pindah klub, keputusan tersebut telah dipertimbangkan secara matang.
"Yang penting dia harus bahagia dan berprestasi lagi. Jangan cuma perkara dia emosi, dia marah, terus pindah," kata Taufik.
Baca Juga: Update Peringkat Dunia BWF - Fajar/Rian Tendang Ganda Putra No 1 Malaysia Usai Korea Open
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tribunnews.com, antaranews.com |
Komentar