BOLASPORT.COM - Pemandangan mengejutkan terjadi pada gelaran Liga Champions Asia di Zona Timur Grup I saat perwakilan Malaysia, Johor Darul Takzim, sukses membantai Guangzhou FC dari China dengan skor 5-0.
Pemandangan unik terjadi di Liga Champions Asia musim 2022-2023 di Zona Timur Grup I.
Johor Darul Takzim berhasil membantai wakil China, Guangzhou FC, dengan skor 5-0.
Derita Guangzhou FC juga dirasakan perwakilan Liga China lainnya pada kompetisi kasta tertinggi di Benua Kuning ini.
Shandong Taisan juga dibantai perwakilan Korea Selatan, Daegu FC, dengan skor 0-7 di laga perdana.
Shanghai Port sudah mengundurkan diri sejak awal karena birokrasi yang kian diperketat usai kota itu di-lockdown total oleh pemerintah.
Sebagaimana diketahui, peningkatan kasus positif COVID-19 di China membuat pemerintah mengambil kebijakan lockdown total untuk mencegah penularan.
Hal itulah yang membuat klub-klub China harus menurunkan tim muda atau reserve yang terjun ke LCA.
Sementara tim utamanya difokuskan untuk mengarungi liga domestik, tak mengherankan jika koefisien wakil China di Zona Timur mengalami terjun bebas.
Penurunan prestasi tim asal China ini membuat jatah mereka kemungkinan akan turun jadi 2+2 untuk musim 2024-2025 dari sebelumnya 3+1.
Apakah ini bakal jadi kesempatan untuk Indonesia menambah perwakilan di LCA mendatang?
Jawabannya tentu saja sangat bisa terjadi jika berkaca pada keberhasilan wakil Filipina dan Vietnam sejak musim 2017.
Sejauh ini Indonesia dipastikan sudah mengamankan 1 slot otomatis untuk musim 2024-2025 karena sudah mengamankan 10 besar koefisien di Zona Timur per tahun 2022.
Namun 1 slot otomatis itu masih memungkinkan untuk hilang jika perwakilan Indonesia gagal bersinar di Piala AFC musim ini.
Baca Juga: Termasuk Satu Nama Asing, PSS Sleman Pertahankan 12 Pemain Musim Lalu
Kuncinya seperti kesuksesan wakil Filipina dan Vietnam menembus slot otomatis LCA (plus jatah playoff untuk Filipina), yaitu tampil superior di Piala AFC secara konsisten, minimal menembus Final Zona ASEAN.
Untuk musim ini, Bali United dan PSM Makassar sebagai perwakilan Indonesia wajib mengamankan tempat di babak semifinal Zona ASEAN.
Salah satu dari dua tim tersebut wajib lolos ke Final Zona ASEAN agar kesempatan lolos otomatis itu bisa terjaga.
Skenario itu juga berlaku untuk Piala AFC musim berikutnya bagi Indonesia.
Untuk perwakilan musim 2023-2024 agar bisa mengerek jauh Indonesia di perolehan poin, Bali United sebagai tim juara harus tampil maksimal di playoff LCA.
Hal ini dikarenakan setelah lolos preliminary round bakal bertemu dengan tim-tim peringkat di atas Liga Indonesia, seperti Liga Thailand, China, Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan.
Skenario itu sukses mengerek koefisien Filipina di klasemen poin usai Kaya FC Iloilo pada musim 2021 berhasil menembus babak utama LCA setelah memenangi semua laga playoff sejak fase preliminary.
Sebelumnya, Ceres Negros hampir berhasil melakukannya pada musim 2020, sayang mereka harus kalah dari FC Tokyo di babak playoff terakhir LCA.
Kemenangan atas perwakilan liga di atas Indonesia, memperbesar kemungkinan Liga 1 untuk menambah jatah 1+1 atau 1+2 di LCA untuk musim berikutnya.
Untuk menambah satu slot otomatis tambahan, sepertinya bakal butuh waktu lama dan keseriusan bagi tim-tim Liga Indonesia untuk berbenah mengejar ketertinggalan dari para tetangganya di Asia Tenggara.
Thailand sebagai contoh butuh waktu satu dekade sejak meraih satu jatah tiket otomatis pada edisi 2012.
Sudah siapkan perwakilan tim Indonesia untuk berjuang mengamankan slot otomatis tampil di fase grup LCA?
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | AFC.Com/ instagram.com/theafchub |
Komentar