BOLASPORT.COM - Antonio Conte berhasil membawa Tottenham Hotspur tampil apik dalam empat laga terakhir di Liga Inggris. Hal tersebut tak bisa dilepaskan dari tangan dinginnya.
Antonio Conte menjadi pelatih Tottenham Hotspur pada 2 Novermber 2021 untuk menggantikan Nuno Espirito Santo yang mengalami pemecetan.
Conte datang ke Tottenham Hotspur dengan reputasi yang mentereng setelah pada musim 2020-2021 dirinya berhasil mengantarkan Inter Milan menjadi juara Liga Italia.
Akan tetapi, kendati punya reputasi yang mentereng, pada masa awal kepelatihannya di Tottenham, Antonio Conte gagal membuat Spurs tampil impresif dan konsisten.
Pada suatu waktu Tottenham mampu meraih kemenangan seperti saat melawan Everton dan Brentford.
Namun, di pada suatu periode tertentu Tottenham Hotspur dengan mudah dikalahkan oleh lawan-lawanya, seperti saat mereka dikalahkan tim papan bawah, Burnley, dengan skor 0-1.
Perlahan tapi pasti, berkat tangan dinginnya, Antonio Conte berhasil membawa Tottenham tampil impresif dan konsisten.
Baca Juga: Langsung Nyetel, Dejan Kulusevski Bikin Tottenham Buru-buru Kontrak Permanen
Dinukil BolaSport.com dari Transfermarkt, pelatih berusia 52 tahun itu sukses membawa Tottenham meraih empat kemenangan secara beruntun dalam empat pertandingan terakhir di Liga Inggris 2021-2022.
Empat klub yang berhasil dibekuk oleh Tottenham adalah Brighton & Hove Albion, West Ham, Newcastle United, dan terbaru Aston Villa.
Ciamiknya Tottenham Hotspur dengan meraih empat kemenangan beruntun tak bisa dilepaskan dari beberpa perubahan yang dilakukan oleh Antonio Conte.
Pertama, dinukil BolaSport.com dari The Guardian, Conte memperbaiki kebugaran pemain.
Saat Tottenham Hotspur masih dilatih oleh Nuno Espirito Santo, para pemain tak mendapatkan Latihan yang keras sehingga kebugaran menurun.
Oleh karena itu, Ketika conte masuk Tottenham, dirinya langsung menerapkan Latihan yang keras demi meningkatkan kebugaran pemain dan membuat pemainnya memahami formasi 3-4-3 yang diusungnya.
Baca Juga: Son Heung-min Ukir Hattrick, Sah Jadi Raja Gol Tanpa Penalti dan Selevel Ronaldo di Liga Inggris
Walhasil, para pemainnya punya kebugaran yang meningkat, terutama Harry Kane dan Dejan Kulusevski.
Untuk Kane, sejak dilatih oleh Conte dirinya berhasil menciptkan 11 gol dan 1 assists.
Bandingan saat masih dilatih oleh Nuno Espirito Santo, pemain berusia 28 tahun itu hanya mampu membuat satu gol dan satu assist.
Sementara untuk Kulusevski, pemain asal Swedia itu sukses membukuan 3 gol dan enam assits dari 11 pertandingan di Liga Inggris, berkat fisik yang prima dan kerja samanya dengan Kane dan Son Heung Min.
Kedua, Conte memperbaiki pertahanan Tottenham Hotspur.
Mengambil data The Analyst yang dinukil BolaSport.com, ketika dibesut oleh Nuno Espirito Santo, pertahanan Tottenham Hotspur terkenal rentan karena mudah dibobol.
Melihat keadaan tersebut, Conte kemudian sedikit demi sedikit memperbaiki pertahanan Tottenham Hotspur.
Baca Juga: Spurs Siap Pulangkan Christian Eriksen di Bursa Transfer Musim Panas
Pelatih asal Italia itu menempatkan dua bek tengah yang nyaman menguasai bola dan mampu keluar dari pertahanan dengan atau tanpa penguasaan bola.
Lalu, seorang bek tengah yang kuat dan dominan di udara yang dapat memimpin garis pertahanan.
Hal tersebut kemudian diimplementasikan oleh Conte dengan menempatakan Eric Dier, Cristian Romero, dan Ben Davies sebagai tiga pemain belakang.
Romero dan Davies yang nyaman dengan bola ditempatkan sebagai bek tengah yang melebar, sedangkan Dier yang terkenal determinan, ditempatkan sebagai bek tengah.
Hasilnya, Tottenham rata-rata hanya kebobolan 1,05 gol sejak Conte datang, berkebalikan dengan Nuno Espirito Santo yang membuat Tottenham kebobolan rara-rata 1,60 gol per pertandingan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Theguardian.com, Socccerway.com, theanalyst.com |
Komentar